Orang Tua Pelaku Ujaran Kebencian di Sergai Menangis Minta Maaf

Orang Tua Pelaku Ujaran Kebencian di Sergai Menangis Minta Maaf

detakbanten.com, SERDANG BEDAGAI - Seorang perempuan diketahui bernama Nurlili menangis meminta maaf kepada umat Islam di Indonesia terkait kasus ujaran kebencian atau penistaan agama postingan di media sosial yang dilakukan anaknya Indra Darma alias Acong (23).

"Saya selaku orangtua dari Indra Darma minta maaf kepada umat Islam di Indonesia khususnya di Serdang Bedagai terkait postingannya di media sosial yang mengandung ujaran kebencian," katanya, sabtu (1/5/2021).

Menurutnya, di bulan pusa Ramadhan merupakan bulan baik dan bulan penuh pengampunan. Dia selaku orang tua dari anaknya Indra Darma memohon maaf atas perbuatan anaknya yang disangaja atau tidak disengaja telah menuai kemarahan umat Islam, atas postingan di media sosial.

"Dibulan puasa yang penuh pengampunan ini, saya mohon agar umat Islam di Serdang Bedagai mau memaafkannya," ucap Nurlili sambil meneteskan airmata.

Kata dia, atas postingan itu, anaknya Indra Darma kini sudah ditahan Polres Serdang Bedagai dan menjalani sidang di PN Sei Rampah. Dia berharap anaknya agar di hukum ringan atas perbuatannya tersebut.

"Anak saya sudah di tahan polisi, saya minta agar dihukum ringan, karena dia masih muda dan merasa bersalah," ungkapnya.

Dikatakan Nurlili, awal anaknya memposting tulisan mengandung ujaran kebencian bukan karena benci kepada salahsatu agama. Melainkan karena sakit hati kekasihnya pindah hari ke pria lain, sehingga merasa sakit hari, Indra memposting tulisan di media sosial yang membuat umat Islam marah.

"Awalnya dia (Indra) sakit hati karena kekasihnya mencintai orang lain, sehingga dia memposting di facebook. Tapi dia mengaku salah, untuk itu kami minta maaf agar dia dihukum ringan," bilangnya.

Ditempat terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Serdang Bedagai, Hasful Huznain mengatakan, sebagai tokoh muslim tentu tidak ada yang merasakan merasa dendam atas perbuatan Indra Darma yang memposting di media sosial dengan tulisan bernuansa ujaran kebencian, tapi ini keliruan.

"Keliruan ini jangan terulang lagi sehingga tidak melukai hati siapapun apalagi beda agama, Ini yang kita harapkan," ujarnya.

Menurutnya, kami sangat turut berduka cita sebetulnya, apalagi orang tua yang melahirkan tidak sampai hati melihat anaknya, sampai gitu hati dengan akibat keceplosan kata-kata yang berakibat fatal. Tentu ini menjadi efek jerah bagi kita semua sehingga dalam kondisi seperti tidak terulang pada siapapun juga.

"Apalagi di bulan suci Ramadhan, permintaan maaf orang tua Indra, dapat kami maafkan, tapi biarlah proses hukum yang memutuskan nanti," bilangnya.(AP)

 

 

Go to top