Terminal Kadubanen Sepi, Pemkab Gelontorkan 800 Juta Untuk Trotoar

Tampak suasana terminal dalam kondisi sepi Tampak suasana terminal dalam kondisi sepi

detakbanten.com - Mendengar kata Terminal, yang ada dibenak kita biasanya akan langsung terbayang suasana riuh dan sibuk. Sama halnya ketika kita mendengar kata Stasiun atau Pasar. Tapi berbeda dengan terminal Kadubanen.

Terminal terbesar yang ada di Kabupaten Pandeglang ini, setiap harinya terlihat tidak ramai alias sepi selalu. Tidak terlihat antrean bis atau angkutan kota, tidak terlihat pula penumpang yang berjubel menunggu mobil yang datang atau yang berangkat.

Padahal terminal yang memiliki total lahan seluas 5 Hektar yang dibangun pada tahun 2004 dan dilanjutkan pada tahun 2012 ini telah menghabiskan dana milyaran rupiah, tidak tanggung- tanggung dananya pun diambil dari dua dapur, yaitu dari Anggaran Belanja Kabupaten dan Provinsi.

Hebatnya Pada tahun 2015 ini, Pemkab Pandeglang kembali menggelontorkan dana Rp 800 Juta lebih untuk biaya Pembuatan Jalan Trotoar dan Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) disekitar terminal tersebut.

Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Didi Jukardi, kepada Detakbanten.com mengatakan Proyek Pembangunan Trotoar dan TPT di Terminal Kadubanen, Kuasa Pengguna Anggarannya ada pada Dinas Cipta Karya dan Penataan Ruang.

"Kita hanya pengguna saja, Perencanaan dan Pembangunannya kita tidak tahu," katanya.

Adapun mengenai Kelas/ type dari Terminal Kadubanen sendiri, Didi mengatakan bahwa sampai hari ini statusnya belum jelas.

"Sampai hari ini status kelasnya belum ditetapkan oleh kementrian Dishubkominfo, bisa dibilang statusnya masih Ujicoba," katanya.

"Pada tahun 2014, Kita telah mengajukan ke Provinsi dan Pusat (Kementrian) untuk penyelesaiannya. Karena dulu itu Terminal Kadubanen diusulkannya type A," tambahnya.

Sementara itu terkait dengan Kondisi Terminal Kadubanen yang selalu sepi, Didi mengatakan persoalannya ada pada pengaturan trayek, dimana dengan Sistem Pengaturan yang berlaku sekarang mengakibatkan Terminal Kadubanen hanya menjadi "Terminal lintas" saja.

 

 

Go to top