BPS Sebut, 2021 Penduduk Miskin di Kabupaten Tangerang 7,12 Persen
Detakbanten.com, TANGERANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang Banten menyebut, berdasarkan data indikator strategis Kabupaten Tangerang tahun 2021 jumlah penduduk miskin mencapai angka 272.350 jiwa atau 7,12 persen.
Berdasarkan data tersebut, Indeks kedalaman kemiskinan (P1) tahun 2021 sebesar 1,21 persen, indeks keparahan kemiskinan sebesar 0,29 persen sedangkan garis kemiskinan dalam Rp/kapita/Thn mencapai 545,065 jiwa.
Yuyun yang didampingi Yosep bagian statistik BPS Kabupaten Tangerang mengatakan, angka kemiskinan di kabupaten Tangerang di tahun 2021 mengalami kenaikan, angka kemiskinan itu naik melambung tinggi setelah wilayah kabupaten Tangerang dihantam pandemi covid-19.
"Untuk data kemiskinan di tahun 2020 sebesar 242.020 jiwa atau 6,23 persen, sementara di tahun 2021 angka kemiskinan di kabupaten Tangerang mengalami kenaikan menjadi 272.350 jiwa atau 7,12 persen. Hal itu naik karena pandemi covid-19, sementara di tahun 2022 angka kemiskinan menunjukkan ada penurunan, namun kita belum bisa memberikan data valid karena pada 15 Oktober - 14 November 2022 akan dilakukan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek)," ungkap Yuyun saat ditemui di Kantornya, Jumat (14/10/2022).
Saat ini sambung dia, menindaklanjuti program pemerintah pusat, BPS kabupaten Tangerang sedang melakukan persiapan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) secara menyeluruh di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Tangerang.
"Untuk tenaga pendata lebih kurang 5600 orang sudah dibekali dengan bimbingan teknis (Bimtek) beberapa waktu lalu," ujarnya.
Sementara mekanisme pendataan di lapangan kata Yuyun, petugas Regsosek akan mendatangi setiap rumah penduduk untuk melakukan wawancara dan mencatat data sosial ekonomi masyarakat. Tujuannya adalah untuk menangkap dinamika perubahan kesejahteraan masyarakat, sebagai data rujukan untuk integrasi program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi, serta peningkatan pelayanan publik.
"Nanti petugas akan mendatangi rumah warga bersama ketua RT RW setempat yang tau persis atau yang berhubungan langsung dengan warganya untuk mendata sosial ekonomi nya seperti apa," pungkasnya. (Day/Han).