Dikuras Oknum, Penerima Bantuan PKH dan BPNT di Sukadiri Menjerit

Dikuras Oknum, Penerima Bantuan PKH dan BPNT di Sukadiri Menjerit

detakbanten.com TANGERANG-- Muda Permana Warga Desa Buaran Jati, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, penerima bantuan program PKH dan BPNT menjerit saat mengetahui uang bantuan dari Kemensos raib dikuras oknum yang tidak bertanggung jawab.

Bantuan sosial yang seharusnya bermanfaat bagi keluarga miskin tersebut dikuras oleh oknum pencuri yang diduga sengaja menggandakan (cloning) kartu keluarga sejahtera (KKS) milik warga dan menguras seluruh uang bantuannya tersebut melalui beberapa agen BRI Link.

Dia mengungkapkan, peristiwa itu bemula saat dirinya hendak mengecek uang bantuan Kemensos milik neneknya tersebut ke Bank BRI unit Mauk pada Senin 20 November 2023 kemarin. Namun, saat petugas Bank melakukan pengecekan saldo di buku tabungan yang ia bawa tersebut, ternyata saldo bantuan milik neneknya tersebut sudah terkuras habis.

"Saya didampingi oleh Pak Mulkan (Pendamping PKH) ke Bank BRI Mauk. Pas dicek saldo di rekening sudah ada yang ngambil padahal buku tabungan dan kartunya masih ada di saya," kata Muda Permana kepada wartawan jumat (23/11/2023).

Dia mengungkapkan, peristiwa itu bemula saat dirinya hendak mengecek uang bantuan Kemensos milik neneknya tersebut ke Bank BRI unit Mauk pada Senin 20 November 2023 kemarin. Namun, saat petugas Bank melakukan pengecekan saldo di buku tabungan yang ia bawa tersebut, ternyata saldo bantuan milik neneknya tersebut sudah terkuras habis.

Lanjut Muda, Berdasarkan keterangan pihak Bank BRI Mauk saat itu kepadanya, uang bantuan milik neneknya tersebut dicairkan oleh oknum, yang diduga penarikannya tersebut dilakukan dengan cara menggandakan kartu keluarga sejahtera milik neneknya terlebih dahulu.

"Data di sistem Bank BRI, nomor rekening masih sesuai nama nenek saya (ETI) tapi nmr kartu KKS nya sudah berbeda karena di cloning," ujarnya.

Menurut Muda, neneknya tersebut terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) PKH dan BPNT. Namun saat uang bantuan neneknya tersebut masuk ke rekening. Saat itu neneknya tengah dilakukan perawatan di rumah sakit dan belum sempat mencairkan uang bantuan tersebut.

"Waktu mau diambil nenek masih sakit jadi blm sempat dan karena pendamping mengarahkan salah satu keluarga yang mengambil ke Bank dengan didampinginya, makanya coba mau ambil tapi ternyata sudah diambil maling," ungkapnya.

Ia pun merincikan, bahwa berdasarkan bukti print out penarikan yang dikeluarkan Bank BRI Mauk saat itu, tercatat oknum telah melakukan penarikan pada tanggal 3 November 2023 sebesar Rp400 ribu dengan kode teller 9967504, berikutnya pada tanggal 11 November 2023 sebesar Rp400 ribu dengan kode teller 9967042 dan terakhir pada tanggal 17 November 2023 kemarin sebesar Rp800 ribu dengan kode teller 9967509.

"Bulan November ini saja total Rp1,6 juta diambil sama oknum, itu yang diprint out baru bulan November belum lagi bulan sebelumnya," paparnya.

Padahal ungkap Muda, uang tersebut sangat dibutuhkan untuk membayar biaya pengeluaran pengobatan pasca neneknya tersebut dirawat sebelum akhirnya meninggal dunia pada bulan agustus 2023 lalu.

"Bagi saya dan keluarga, uang tersebut sangat dibutuhkan. Apalagi itu hak Almarhummah. Kok ada oknum yang 'tega' yah ngambil hak orang lain tanpa izin," ucapnya dengan penuh kesal.

Sementara itu, Pendamping PKH Kecamatan Sukadiri, Mulkan mengatakan, dirinya tidak pernah mengajukan penggandaan (cloning) KKS ataupun bentuk lain untuk mencairkan uang bantuan milik KPM binaannya tersebut. Bahkan ia pun mengaku, selalu mengimbau kepada para KPM untuk menyimpan, memegang dan mempergunakan sendiri ATM dan buku tabungan agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.

"Iyah betul saat itu ke Bank saya yang dampingi dan dicek di aplikasi SIKS-NG ternyata nomor kartu ATM dan buku tabungan masih sama. Siapa yang menggandakan saya enggak tau," ucap Mulkan.

 

 

Go to top