Dolar Terus Naik, Pedagang Tahu/Tempe Mengeluh

Pengolahan tahu milik Daud Pengolahan tahu milik Daud

detakbanten.com Kota TANGERANG - Melemahnya nilai tukar rupiah yang kini menembus hingga Rp.14.082 per USD, berdampak pada para pengrajin tahu dan tempe di Kota Tangerang.

Tentunya hal ini membuat produksi tahu dan tempe dikurangi oleh para pengrajin rumahan . Ya, harga bahan baku kedelai yang semula di jual Rp. 6,600 rupiah perkilogramnya, kini sudah mencapai Rp.10 ribu perkilogram.

Hal tersebut dikatakan Daud pengrajin tempe di Budi Asih Kelurahan Suka Asih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Kamis (27/8/15) mengatakan, kenaikan kedelai membuat produksi tempe dan tahunya untuk saat ini dikurangi.

" Karena harga kedelai naik, produksi sengaja kami kurangi seban pembelinya pun berkurang," ujar Daud saat ditemui di rumahnya.

Menurutnya, Daud biasanya ia produksi untuk tempe saja sehari bisa mencapai 45 kg, sudah beberapa hari ini sengaja dikurangi. Sehari hanya produksi 40 kg hingga 30 kg saja.

" Malah isunya, kedelai akan naik lagi dalam waktu dekat. Tentunya ini membuat omset kami berkurang," katanya.

Biasanya kami meraup keuntungan dalam sehari dan setiap kali produksi bisa mencapai Rp.300 ribu hingga 400 ribu untuk para pengrajin tempe kecil. Sekarang omset kita merosot.

" Kalau memang harga kedelai terus naik, tentunya kami akan gulung tikar," katanya lagi.

Untuk itu, kami minta kepada pemerintah setempat untuk memberikan solusi kepada para pengrajin tahu/tempe dan memberikan dana bantuan untuk memperbesar usaha para pengrajin disini.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries