Heterogenitas Tangsel - Tantangan FKUB Wujudkan Suasana Sejuk Kehidupan Beragama

Walikota Tangerang Selatan melantik pengurus FKUB Walikota Tangerang Selatan melantik pengurus FKUB

detakbanten.com TANGSEL - Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, melantik jajaran pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat periode 2015-2020. Kedepannya tantangan yang dihadapi lembaga ini tak ringan dalam upaya meningkatkan toleransi dan kesadaran meski beda keyakinan.

Walikota Airin mengakui bila FKUB telah memberikan kontribusi besar dalam tatanan kehidupan bermasyarakat di Kota Tangerang Selatan. Kondisi geografis dan karakteristik penduduk pada kota termuda di Provinsi Banten yang heterogen merupakan tantangan untuk mewujudkan kondisi sejuk dalam kehidupan beragama.

"Kita akui bahwa FKUB telah banyak memberikan sumbangsih kepada kami Kota Tangerang Selatan. Mereka telah memahami mekanisme yang ada, yakni jalannya roda pemerintahan. Untuk itu mari satukan kebersamaan dalam mewujudkan kota yang nyaman," katanya di Aula Kantor Walikota, Kecamatan Pamulang, Kamis, 8 Januari 2015.

Menurutnya, lembaga ini dibentuk bertujuan untuk bisa lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap umat beragama dalam menjalankan peribadatan masing-masing tanpa kecuali. Jika setiap warga memilik rasa toleransi dan empati, tentunya mereka dapat hidup bersandingan. Meski agama dan kepercayaan yang dianutnya berbeda.

Walikota Airin pun mengajak masyarakat dapat memahami kondisi Kota Tangerang Selatan yang semakin padat. Tercatat di tujuh wilayah kecamatan terdapat sekitar 1,4 juta jiwa dengan ragam dan kemajemukan suku ras dan agama yang berbeda.

"Disinilah peran FKUB serta semua masyarakat sangat di utamakan dalam rangka menjaga kebersamaan," terangnya. Walikota Airin bilang, apalagi Kota Tangerang Selatan telah menyandang motto sebagai kota yang "Cerdas, Modern dan Religius.

Maka dapat dikatakan regiligus apabila semua warga umat beragama dapat hidup saling berdampingan dengan menjunjung tinggi toleransi. Bila sikap tersebut telah terbangun, niscaya tidak akan terjadi ada konflik.

"Religius adanya toleransi yang diberikan antar umar dengan menjaga keamanan dan kenyamanan sehingga bisa jalankan sesuai dengan keyakinan. Inilah makna religius," papar Walikota Airin.

Di lokasi yang sama secara terpisah, Ketua FKUB Kota Tangerang Selatan, KH Ahmad Dahlan, menyatakan diberikan kepercayaan oleh Kepala Daerah untuk kembali memimpin lembaga tersebut. Alasannya, karena ia dapat menggandeng dan mendorong semua warga umat beragama menjaga Bhineka Tunggal Ika.

"Tentunya saya bersyukur masih dipercayakan untuk menjadi ketua. Tentunya ini tidak mudah membina umat yang multi kultural dan majemuk. Disinilah kebersamaan mampu mempersatukan kita semua," paparnya.

Baginya tugas berat ke depan yang mesti diemban adalah memperbaiki kekurangan masa lalu. Banyak wilayah rawan gesekan, dan itu dapat mengganggu keharmonisan daerah ini. "Kami juga tidak ingin persoalan ini menjadi bom waktu," ujarnya.

Ditambah lagi munculnya segelintir kelompok umat garis keras. Mereka seringkali menentang aqidah yang sudah melekat di masyarakat. "Paham radikal perlu kita antisipasi, pasalnya paham radikal sulit diajak bicara. Namun tetap kami berupaya," tambah KH Ahmad Dahlan.
(dok/bpti-ts)

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries