HPN 2015, Deklarasi Pulau Penyengat Warisan Budaya Dunia

Datuk Raja Haji Abdul Razak sedang membacakan deklarasi didampingi oleh Sekda Prov Kepri dan Ketua PWI Pusat Datuk Raja Haji Abdul Razak sedang membacakan deklarasi didampingi oleh Sekda Prov Kepri dan Ketua PWI Pusat

detakbanten.com TANJUNG PINANG - Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2015, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau, tokoh adat Lembaga Adat Melayu (LAM), Dewan Pers, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mendeklarasikan Pulau Penyengat, Kepulauan Riau sebagai warisan budaya dunia. Jumat (06/02).

Pulau Penyengat, salah satu obyek wisata di Kepulauan Riau yang memiliki peninggalan bersejarah diantaranya Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.

Sekda Provinsi Kepulauan Riau, Robert Iwan L dalam sambutannya mengatakan, Pulau Penyengat adalah bagian sejarah terpenting bagi bangsa Indonesia. selain itu juga, masih banyak peninggalan sejarah seperti berupa karya tulisan Pulau Penyengat yang masih berada dibeberapa pulau di Kepulauan Riau (Kepri). Maka itu, Robert menghimbau untuk memelihara peninggalan sejarah agar Pulau Penyengat menjadi destinasi unggulan dan warisan budaya dunia.

Sementara itu, Ketua PWI Pusat mengungkapkan, pihaknya merasa bangga atas sambutan yang diberikan oleh pemerintah maupun masyarakat sekitar kepada kawan-kawan pers dalam memeperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2015.

"Saya merasa bangga atas sambutan yang luar biasa dalam memperingati HPN, apalagi sekda prov kepri turut hadir dalam acara ini." Ungkap Margiono Ketua Pusat PWI.

Disatu sisi dalam acara tersebut, tertulis dalam sebuah backdrop panggung "bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu riau lingga," menurut penduduk setempat mengatakan, bila dicermati bahasa persatuan bangsa indonesia bermula dari pulau penyengat, kepri, maka sangat diharuskan bila pulau penyengat menjadi warisan budaya indonesia.

Deklarasi dibacakan langsung oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau, Datu Raja Haji Abdul Razak dan didampingi bersama Sekda Provinsi Kepri, Ketua Dewan Pers, Ketua Pusat PWI, dan tokoh-tokoh masyarakat.

 

 

Go to top