Imbas Anggaran Kecil, Belasan Armada 'Tempur' DPKP Tangsel Alami Kerusakan
detakbanten.com, TANGSEL-Belasan armada 'tempur' Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini dalam kondisi tidak layak pakai.
Diketahui, DPKP Kota Tangsel memiliki 18 unit armada pemadam kebakaran (Damkar). Dari jumlah tersebut, hanya 3 unit yang masuk katagori layak pakai. Sementara sisanya masuk katagori pesakitan yang butuh perawatan.
Sekretaris DPKP Kota Tangsel R. Sigit Widodo menyebutkan, penyebab armada Damkar masuk katagori pesakitan salahsatunya disebabkan oleh faktor usia.
"Sudah pada tua, kita sudah usulkan untuk perawatan. Kalau yang paling tua itu tahun 2011," kata Sigit usai Rakor Semester l Triwulan lll bersama DPRD Kota Tangsel, Rabu (4/10/2023).
Ikhwal armada Damkar milik DPKP alami kerusakan itupun sudah ia sampaikan kepada DPRD Kota Tangsel. Kerusakan armada tersebut meliputi kerusakan pada roda hingga penyedotan yang berfungsi untuk memompa air.
"Mobil yang layak paling cuma 3 unit aja. Yang lainnya sudah harus overhaul. Anggarannya kecil sekali, beli bensin aja tekor," ungkap Sigit.
Selama ini, anggaran untuk perawatan armada Damkar DPKP Tangsel sudah diusulkan sejak beberapa tahun lalu. Namun setiap kali anggaran perawatan armada tersebut diusulkan, selalu terbentur oleh ketiadaan keuangan.
"Hitung-hitungan saya, itu memerlukan sekitar 2 milyar untuk kebutuhan perbaikan semuanya. Bila perlu ada mobil baru," beber Sigit.
Mengacu pada kantor pemerintah daerah lain, tambahan armada Damkar tersebut idealnya akan ditempatkan di posko yang ada di DPRD dan gedung Pemkot Tangsel yang saat ini belum ada armada Damkar.
"Kepingginnya kan di DPRD ini ada 1 dan kantor Pemda juga ada 1, jadi perlu tambahan 2 unit lagi. DPRD dan kantor Pemda kan ngak punya, Pemda kan dimana-mana ada (posko Damkar)," jelasnya.
Selain belasan armada alami kerusakan, masalah lain yang kini dihadapi DPKP Kota Tangsel adalah peralatan personil yang kurang lengkap. Kelengkapan peralatan personil tersebut meliputi baju tahan api dan sebagainya.
"Kita sudah sampaikan ke dewan juga tadi, kita itu baju aja, 4-5 tahun ngak diganti. Baru tahun ini akan dibelikan baju dinas. Baju tahan api dan baju tahan panas kurang, sudah pada jelek. Jadi harus semua lengkap, jangan sampai nanti malah kita yang jadi korban," ujarnya.
Anggaran pemeliharaan dan operasional yang terbilang kecil yakni sebesar 1 milyar pada tahun ini, diakuinya kurang ideal. Terlebih saat ini Kota Tangsel tengah mengalami musim kemarau dan ancaman kebakaran. Dimana sepanjang Januari hingga Oktober saat ini, ada 60 kali terjadi kebakaran.
"Untuk pemeliharaan, operasional, bensin satu tahun cuma 1 milyar, idealnya 3 miliar, kita sesuaikan aja. Tapi tetap, masyarakat perlu kita bantu. Apapun resikonya kita bantu," pungkasnya.