Kota Tangerang Bakal Kehilangan Potensi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto

detakbanten.com Kota TANGERANG - Kehadiran akses kereta api dari Batuceper ke Bandara Soekarno Hatta pasti merangsang sektor bisnis yang akhirnya memacu pertumbuhan ekonomi kota Tangerang, disisi lain Kota Tangerang bakal kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi 7% . Pasalnya, mengingat usul pemerintah Kota Tangerang tidak direstui pemerintah pusat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto mengatakanMenurut, Said Endrawiyanto mengatakan, proyek jalur kereta api Stasiun Batuceper - Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Akan memacu Pertumbuhan sebesar 7%, mampu dicapai Tangerang asalkan gagasan Batu ceper dijadikan integrated station terkabul.

"Kami tetap berharap Batuceper sebagai terminal pemberhentian antarmoda. Ini akan tumbuhkan perekonomian baru, apalagi dengan kebijakan tidak ada penjualan tiket pesawat di bandara, semua check in di Batuceper," katanya, kemarin.

Pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Tangerang ditargetkan sentuh 6,5 persen. Apabila perekonomian subur bahkan diyakini mampu capai 6,7 persen. Jika Batuceper menjadi stasiun penghubung antarmoda, kota ini diyakini mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 7 persen per tahun.

"Kehadiran stasiun terintegrasi antarmoda diyakini mampu membuat bisnis lebih atraktif. Adapun sektor yang bakal terangsang dengan adanya integrated station seperti transportasi, ritel, perhotelan, pariwisata, telekomunikasi, dan berbagai sektor perdagangan jasa lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Said mengatakan, pembangunan rel kereta api Batuceper-Bandara diproyeksikan terlaksana mulai Juni atau Juli 2015. Sekarang sedang memasuki proses lelang oleh pemerintah pusat dan proyek ini dipastikan tak ada kendala lagi dari segi pengadaan lahan.

"Pembangunan infrastruktur tersebut diperkirakan memakan waktu setahun. Jika pembangunan benar dimulai pertengahan tahun ini maka pada medio 2016 sudah mulai dioperasikan. Pengerjaan proyek ini ditangai PT Kereta Api Indonesia," ungkapnya.

 

 

Go to top