Merasa Takut dan Cemas, Warga Priyai Tolak Pemeriksaan Rapid Test

Merasa Takut dan Cemas, Warga Priyai Tolak Pemeriksaan Rapid Test
detakbanten.com, Kota Serang - Puluhan masyarakat lingkungan Tarwana Kiatan Kelurahan Mesjid Priyai, Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengeruduk kantor Kelurahan Mesjid Priyai, Senin (15/6/2020).
 
Mereka datang ke kantor Kelurahan Masjid Priyai, lantaran menolak diadakannya rapid test. Dengan alasan penolakannya takut dan cemas karena tidak adanya sosialisasi.
 
Salah satu warga lingkungan Tarwana Kiatan, Burhan mengatakan, bahwa masyarakat yang mendatangi kantor Keluarahan Masjid Priyai karena masyarakat priyai menolak adanya pemeriksaan rapid test.
 
"Warga panik, makanya warga meminta kejelasan kepada pihak kelurahan. Masyarakat pada ketakutan, pada ngungsi ke sodara masing masing yang perempuannya, warga menolak adanya rapid test," ujarnya kepada awak media, Senin(15/6/2020).
 
Sementara itu, Lurah Masjid Priyai, Titin Kurnia menjelaskan, pihaknya akan mengadakan rapid test secara door to door pada Kamis 18 Juni 2020. Namun warga menolak adanya pemeriksaan rapid test  karena mereka takut, dan cemas. Padahal, kata dia pihaknya sudah ada sosialisasi dari puskesmas Kilasah.
 
"Mereka pada ngungsi kerumah sodara nya, akhirnya warga meminta surat kesepakatan bahwa menolak adanya rapid test, akan tetapi pemeriksaan rapis test hanya di lakukan di lingkungan aparatur kelurahan masjid Priyai. Dan masyarakat yang bersedia secara sukarela untuk rapid test," ungkapnya.
 
Ia menjelaskan, bahwa pemeriksaan rapid test tidak memaksakan. Terlebih, lanjutnya, pemeriksaan rapid test hanya tersedia 100 rapid test, belum tentu  mewakili warga Priyai. 
 
"Kami tetap melaksanakan rapid test pada hari Kamis 18 Juni karena ini tugas kami, dan masyarakat priyai juga tidak semua yang di rapid test, hanya yang sukarela saja dan tidak di paksa, apa lagi ini gratis," tandasnya.

 

 

Go to top