Mulai Tegang dengan Korut, Korsel Pamer Latihan Perang dengan AS dan Jepang

Mulai Tegang dengan Korut, Korsel Pamer Latihan Perang dengan AS dan Jepang

detakbanten.com INTERNATIONAL -- Amerika Serikat (AS) bersama Korea Selatan (Korsel) dan Jepang menggelar latihan gabungan Angkatan Laut sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara (Korut), yang baru-baru ini melakukan uji coba rudal dan mengancam untuk meninggalkan komitmen damai dengan Korsel.

Pekan ini, pemimpin Korut, Kim Jong Un, menyatakan bahwa negaranya akan meninggalkan komitmen damai terhadap Korsel. Pernyataan ini datang setelah Korut melakukan uji coba rudal pertama pada tahun 2024, yang dijelaskan sebagai rudal jarak menengah berbahan bakar padat dengan hulu ledak hipersonik. Kim Jong Un juga memerintahkan penulisan ulang konstitusi untuk menghapus gagasan negara bersama antara Korut dan Korsel.

Latihan gabungan AS, Korsel, dan Jepang dilaksanakan di perairan Pulau Jeju, Korsel, dan melibatkan sembilan kapal perang dari ketiga negara tersebut. Kapal induk AS USS Carl Vinson turut ambil bagian dalam latihan tersebut. Latihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan respons terhadap ancaman nuklir, rudal, dan ancaman bawah laut dari Korut.

Selain melibatkan kapal perang, latihan ini juga bertujuan mencegah pengangkutan ilegal senjata pemusnah massal melalui laut. Meskipun tidak secara spesifik disebutkan, latihan ini mungkin mencerminkan kekhawatiran terhadap dugaan transfer senjata dari Korut ke Rusia, yang dapat memengaruhi situasi di Ukraina.

Sementara itu, para diplomat senior dari AS, Korsel, dan Jepang dijadwalkan bertemu di Seoul untuk membahas kebuntuan yang semakin dalam dengan Korut. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan strategi koordinasi dalam menanggapi sikap provokatif dan tindakan agresif Korut.

Pernyataan Kim Jong Un menutup pintu rekonsiliasi dengan Korsel, menyebut Korsel sebagai musuh utama, menunjukkan peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea. Ancaman Korut terhadap Seoul dan perintah untuk mempersiapkan perang menciptakan situasi yang sangat tegang di kawasan tersebut.

Latihan gabungan dan pertemuan diplomatik menandai upaya dari AS, Korsel, dan Jepang untuk merespons secara tegas tindakan dan ancaman Korut. Peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea membutuhkan kerjasama yang erat antara sekutu untuk menjaga stabilitas dan keamanan regional.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries