Pelajar Ikut Mahasiswa & Buruh Demo UU Ciptaker, Begini Kata Kadisdik Tangsel

Kadisdikbud Kota Tangsel, Taryono. (detakbanten/hendra) Kadisdikbud Kota Tangsel, Taryono. (detakbanten/hendra)

detakbanten.com CIPUTAT-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangsel, Taryono, mengaku was-was dengan trend pelajar yang ikut berdemontrasi tolak Undang-Undang Cipta Kerja bersama mahasiswa dan buruh. Apalagi, demo turun ke jalan yang dilakukan para pelajar, berlangsung ditengah pandemi Covid-19.

Taryono pun mengimbau seluruh pelajar di Kota Tangsel agar lebih fokus meningkatkan kualitas pelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah.

"Kita ketahui bersama, saat ini di Tangsel masih memberlakukan PSBB hingga 20 Oktober nanti, jadi saya imbau pelajar fokus pada peningkatan kualitas pelajarannya melalui pelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah," kata Taryono di Ciputat, Senin (11/10/2020).

Menurutnya, pandemi Covid di Kota Tangsel yang saat ini masih dalam status oranye, mengharuskan para pelajar mematuhi protokol kesehatan Covid-19. "Jadi semua pelajar dari semua jenjang pendidikan, sebaiknya fokus belajar dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19," terangnya.

Hal-hal atau kegiatan lain yang tidak relevan dengan kegiatan umumnya yang dilakukan para pelajar, yakni melaksanakan pemblajaran jarak jauh dan menjaga protokol kesehatan Covid, sebaiknya dihindari. Sebab, dalam PSBB yang berlaku di Kota Tangsel, tidak boleh ada kerumunan yang bisa berpotensi menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.

"Aksi turun kejalan itu kan ada kerumunan, jangan berkerumun. Ini kan bertentangan. Mestinya belajar ini tidak belajar, ini kan bertentangan. Jangan lah," tegasnya.

Taryono sebutkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah agar menyampaikan kepada orang tua siswa untuk mengawasi putra-putrinya setiap saat. Karena, peran Kepala Sekolah, wali kelas dan orang tua siswa sangat penting demi keberlangsungan proses belajar mengajar saat ini.Agar.

"Kepala sekolah memantau keseluruhan secara umum, wali kelas memantau siswa binaannya. Kerja sama dengan orang tua dalam rangka mengawasi dan memastikan putra putrinya belajar di rumah, itu penting dilakukan," tandasnya.

Seperti diketahui, sedikitnya 93 pelajar diamankan Polres Tangsel, mereka terbukti akan menuju istana negara untuk melakukan demonstrasi bersama mahasiswa dan buruh pada penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang berlangsung pada tanggal 5-8 Oktober kemarin. (Dra)

 

 

Go to top