Sambangi SMK Nurul Falah, Kasi SMK Kecewa Kepsek Tidak Datang

Sambangi SMK Nurul Falah, Kasi SMK Kecewa Kepsek Tidak Datang

Detakbanten.com, TANGERANG -- Dugaan kasus KKN yang dilakukan oleh pihak sekolah kejuruan swasta SMK Nurul Falah masih terus bergulir bahkan hingga kini persoalan itu belum ada penyelesaiannya.

Menindaklanjuti hal tersebut pihak Kantor Cabang Pendidikan Provinsi Banten melalui Kasi SMK KCD Kabupaten Tangerang pun mendatangi sekolah SMK Nurul Falah, namun sayangnya kepala sekolah tidak menampakan diri, bahkan di jemput pun tidak datang, seolah menghindar dari masalah.

"Padahal kedatangan kita ingin bertemu dengan kepala sekolah dan bendahara, tata usaha, tadi saya minta untuk di jemput namun tetap tidak datang, kita pernah hubungi via telepon beberapa waktu lalu tidak aktif juga, kalau kita bicara profesionalitas mesti harus ada disini, ini kan jam kantor harus ada yang didelegasikan," ungkap Kasi SMK di KCD Pendidikan Provinsi Banten wilayah Kabupaten Tangerang Maksis Sakhabi saat dimintai keterangan seusai rapat dengan para guru honorer di SMK Nurul Falah, Senin (26/9/2022).

Maksis pun nampak kecewa atas ketidakhadiran unsur pimpinan di sekolah kejuruan swasta SMK Nurul Falah yang saat ini belum memberikan gaji kepada puluhan tenaga pengajar di sekolah tersebut.

"Selain guru guru tadi, unsur pimpinan yang ada hanya Humas, ya mungkin ada kepentingan lain, kita datangkan juga, kita mau bantu menengahi agar permasalahan ini bisa selesai," ujar Maksis, sembari kaget saat mendengar informasi dari wartawan ihwal ada ijazah sebagian siswa yang tahan berikut tabungan siswa puluhan juga ikut disandera oleh oknum kepala sekolah.

Selain persoalan gaji 18 guru honorer yang belum dibayarkan, kedatangan orang yang mengawasi jalannya pendidikan tingkat SMK di Kabupaten Tangerang itu, untuk memastikan jalannya kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah itu terus aktif.

Menurutnya, meskipun sistim manajemen di sekolah yang dipimpin oleh Ida wildakhrini SE saat ini sedang caruk maruk, proses kegiatan KBM harus tetap berjalan.

"Berkaitan dengan itu, sebetulnya kita ingin berupaya berdialog terlebih dahulu, karena saya yakin ini persoalan komunikasi antara kepsek dengan para guru sehingga masalah ini berlarut larut, selain itu kita sampaikan bahwa KBM tidak boleh terganggu, KBM harus tetap berjalan, karena kalau guru sedang bermasalah dengan kesejahteraan, terkadang berpengaruh," ujar Maksis.

Namun Kasi SMK pada KCD Pendidikan Provinsi Banten wilayah Kabupaten Tangerang itu mengapresiasi kinerja guru yang tetap semangat untuk mengajar.

"Semangat pengabdiannya luar biasa, yang hadir tadi semua guru guru," imbuhnya.

Terkait ijazah sebagian siswa yang saat ini masih di tahan pada sekolah lain, Maksis menuturkan hal tidak boleh dilakukan.

"Kita belum tahu persoalan itu, kalau pun itu terjadi, maka tidak boleh, upaya upaya untuk menahan ijazah peserta didik itu kita akan tindak tegas," tegas Kasi SMK Maksis Sakhabi.

Kembali Maksis menegaskan, atas dasar polemik polemik yang ada ini, pihaknya perlu melakukan klarifikasi, melihat fakta dilapangan seperti apa kemudian akan dilakukan supervisi terhadap manajemen sekolah.

Kata dia, Kaitan dengan 10 bulan keterlambatan pembayaran gaji honorer ini masuk dalam ranah manajerial.

"Titik krusial seandainya mengalami kebuntuan upaya penyelesaian, maka kami akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggara sekolah ini, terburuknya itu kami akan evaluasi, sementara kami melihat dana BOS tidak ada masalah, triwulan pertama, kedua tak masalah, bahkan ini sudah mau keluar tahap ke tiga, kita akan melakukan supervisi itu," pungkasnya.

Kendati demikian, Maksis tidak menapik jika persoalan ini di ranah hukum kan, maka ujar dia, kembali ke pihak yang merasa dirugikan. (Day/Han).

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries