Sikapi Keluhan Warga Cileles, DPRD Panggil PT IGL

Sikapi Keluhan Warga Cileles, DPRD Panggil PT IGL

Detakbanten.com, TANGERANG -- Anggota DPRD Kabupaten Tangerang langsung menyikapi keluhan warga Cileles Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, dengan memanggil PT Irama Gemilang Lestari (IGL) pada Kamis (2/6/2022).

Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari komisi 4 Deden Umardani meminta dengan lantang agar PT Irama Gemilang Lestari (IGL) bertanggung jawab atas dampak dari pembangunan kawasan industri yang berlokasi di Desa Cileles Kecamatan Tigaraksa, dari laporan warga ke DPRD dampaknya adalah petani merugi akibat gagal panen.

"Kami sebagai anggota dewan sangat prihatin dengan kondisi ini dan berharap agar perusahaan segera memberikan kompensasi berupa ganti rugi," terang Deden.

Adanya investasi sambung Deden disatu sisi memang memberikan dampak positif, namun disatu sisi membawa dampak negatif, pemanggilan ini merupakan respon anggota DPRD sebagai wakil rakyat, yang tentunya sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan masyarakat.

"Betul kita butuh investasi untuk kemajuan daerah kita, kabupaten Tangerang, tetapi jangan juga menimbulkan dampak yang tidak baik di masyarakat," terang Deden.

Ditegaskan Deden, ada beberapa yang menjadi catatan penting, yaitu ada kerusakan di lingkungan sekitar area atau kawasan industri yang dilakukan oleh pihak perusahaan saat ini.

"Ada longsor dan menimbulkan banjir, yang paling penting bukan banjir nya menurut saya, tetapi gagal panennya. Karena petani itu hasilnya bukan harian, tanaman itu untuk kehidupan beberapa bulan, gagal panen itu tidak sederhana," tegas Deden.

Deden mengibaratkan, kalau tukang becak gagal narik itu untuk satu hari, supir angkot gagal narik itu untuk penghasilan satu hari, tetapi petani gagal panen itu untuk kehidupan.

"Bagaimana pak haji dan warga lainnya menghidupi istri dan anak, makan dan sekolahnya, mungkin besok kita nggak tau apa masih punya beras karena gagal panen kemarin, ini yang menurut saya persoalan yang tidak sederhana," imbuhnya.

Bahwa longsor dan banjir, kata Deden adalah hal yang berdampak besar, ini yang menjadi keseriusan kita. Kita tidak ingin menyetop pembangunan dari pihak manapun, selagi itu tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

"Silahkan melanjutkan pembangunan tapi hindari hal- hal yang menimbulkan kerugian dan ketidak manfaatan bagi masyarakat ayo kita perbaiki bersama sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pihak DLHK," pintah Deden.

Deden berharap pak Yoyon selaku wakil PT IGL bisa menyambung apa yang menjadi keluhan masyarakat termasuk dampak lingkungan, karena kalau longsor itu bukan hal yang sederhana tapi dampaknya luar biasa.

"Bayangkan kalau setiap perusahaan mengalami kerusakan pada lingkungan, ini bagian dari tanggung jawab perusahaan juga. Harus diupayakan perbaikan, masa pak haji harus mengalami gagal panen terus," kata Deden.

Sebelumnya diberitakan, Proyek pembangunan kawasan industri PT Irama Gemilang Lestari (IGL) yang berlokasi di Desa Cileles Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten, dikeluhkan petani Pasalnya, sejak Maret 2022 lalu, sawah milik beberapa warga sekitar tak lagi bisa digarap akibat luapan air sungai Muhara, Minggu (22/5/2022).

Sopian pemilik sawah yang juga warga sekitar mengatakan, luapan air dan menggenangi sawah milik orang tua nya itu akibat adanya proyek pembangunan kawasan industri PT Irama Gemilang Lestari (IGL) sehingga tanah longsor dan terjadi penyempitan pada sungai Muhara.

 

 

Go to top