Takut Diperiksa Rapid Test, Warga Taktakan Ngungsi

Takut Diperiksa Rapid Test, Warga Taktakan Ngungsi

Detakbanten.com. Kota Serang - Beredarnya video Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) yang menolak Rapid Test, membuat warga di Kampung Cori, Kelurahan Taktakan kocar-kacir. Lantaran tidak ingin di lakukan Rapid Test, dengan mengungsi ke rumah-rumah saudara yang berada di atas gunung.

Oleh sebab itu, Lurah Taktakan, Erlinawati mengambil langkah antisipasi, dengan melakukan Rapid Test di Kelurahan Taktakan.

"Ini warga pada kemakan berita hoax, sehingga ketakutan berlebihan. Pemukiman warga tadi pagi jadi sunyi-senyap, warung pada tutup, yang lagi sakit stroke lumpuh dibawa ngungsi juga dari kemarin mlm. Makanya kita buktikan, bahwa Rapid Test tidaklah membahayakan," ungkap Erlinawati saat di temui di kantor Kelurahan Taktakan, Selasa(23/6/2020).

Erlinawati juga menjelaskan, bahwasanya ketakutakan warga yang akan dilakukan Rapid Test secara door to door adalah bohong belakang, karena petugas gugus tugas Covid-19 hanya membuka Rapid Test di Kantor Kelurahan.

"Jadi hanya sukarela saja, bagi yang mau Rapid Test yang silahkan. Kalau tidak mau juga, tak apa-apa. Gak ada pemaksaan, hanya ingin meningkatkan kesadaran warga yang mau Rapid Test saja," jelas Erlinawati.

Di akhir pembicaraan, Erlinawati berharap, masyarakat dapat lebih cerdas menyimak berita di media sosial, dan bisa memilah mana yang HOAX (Bohong) mana yang nyata kebenarannya.

"Karena Rapid Test ini tidaklah Horor seperti bayangan, yang katanya Rapid Test hidung dan tenggorokannya disogrok. Hanya diambil darahnya saja, seperti donor darah," tutup Erlinawati seraya mengakhiri wawancara.

Di ketahui, sebelum melakukan Rapid Test pada warga di sekitar Kelurahan Taktakan, para pejabat Instansi pemerintah melakukan Rapid Test massal. Sebanyak 40 pejabat, dilakukan pemeriksaan. Hasilnya pun Negative (Non Reaktif).

 

 

Go to top