Tiga RW di Jombang Jadi Bulan-Bulanan Banjir, Dinas SDA Tangsel: Ada Penyempitan di Kali Cibenda

Kali Cibenda di perumahan Puri Bintaro Indah, tak jauh dari KM 8 tol Jombang. Kali Cibenda di perumahan Puri Bintaro Indah, tak jauh dari KM 8 tol Jombang.

detakbanten.com, TANGSEL-Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Tangsel, Robby Cahyadi mengungkapkan, banjir di tol BSD-Jakarta, tepatnya di KM 8, disebabkan adanya penyempitan lahan di bantaran kali Cibenda.

Untuk diketahui, banjir juga kerap menggenangi sebagian perumahan warga dari tiga RW dikawasan tersebut. Ketiganya yakni RW 22 Puri Bintaro Indah, RW 05 Cilalung dan RW 013 Kampung Gedong yang semuanya berada di Kelurahan Jombang, Ciputat.

Dijelaskan Robby, meski di KM 8 tol BSD-Jakarta saat ini sedang ada perbaikan jembatan tol, namun dari rapat koordinasi antara dinas SDABMBK Tangsel dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) beberapa waktu lalu, terungkap bahwa harus ada pembebasan lahan pada bantaran kali Cibenda.

"Jembatan tol KM 8 kan lagi ditinggikan, intinya dari KM 8 menuju situ Perigi itu banyak penyempitan. Mereka (BBWS) minta dibantu pemkot untuk penertiban bantaran kali," ungkap Robby usai RDP soal penanggulangan pasca bencana alam bersama DPRD Tangsel, Kamis (27/8/2022).

Menurutnya, Kementrian PUPR sudah menginstruksikan BBWS untuk menangani soal penyempitan di bantaran kali Cibenda. Saat ini, BBWS sedang melakukan kajian dan pendataan terhadap kali Cibenda tersebut.

"Mereka (BBWS) sedang melakukan kajian. Apakah nanti dengan teknologi percepatan arus atau apalah, tapi intinya kita ingin menormalisasi kali itu," ungkapnya.

Dalam menormalisasi kali Cibenda yang menuju situ Perigi, Robby berencana akan duduk bersama dengan sejumlah pihak, terutama warga yang bermukim di kawasan bantaran kali Cibenda tersebut.

Meski begitu, Robby belum bisa menjelaskan lebih rinci lagi mengenai rencana pembebasan lahan di bantaran kali Cibenda. Begitu juga dengan BBWS, Robby menyebutkankan bahwa BBWS pun terkendala masalah anggaran untuk masalah pembebasan lahan.

"Nanti bagaimana kita dengan pemkot, apakah akan melakukan diskusi dengan pengembang untuk mencari solusinya. Kalau tidak bisa dibebaskan semua, minimal di titik-titik yang ada di lokasi penyempitan kali saja," terang Robby.

Robby menjelaskan, BBWS selama ini hanya bisa melakukan penanganan konstruksinya saja. Itu pun jika lebar sungai yang mengalami penyempitan tersebut sudah memiliki lebar 29 meter. Sementara saat ini, lebar kali Cibenda yang menuju situ Perigi kurang lebih hanya 9 meter.

"BBWS hanya mengerjakan konstruksinya saja. Sedangkan untuk pembebasan lahannya dilakukan oleh pemkot. Di Jakarta pun begitu, seperti banjir kanal yang bebasin Pemda DKI, sedangkan yang membangun BBWS," beber Robby.

Dia bilang, pembebasan lahan kali Cibenda menuju situ Perigi, hingga saat ini belum diketahui kapan akan direalisasikan. Saat ini, pembebasan lahan dibantaran kali Cibenda baru mencapai 500 meter dari panjang dua kilo meter ke situ Perigi.

"Kalau yang sudah bisa kita tangani, seperti pembangunan tanggul di PBI Jombang itu sudah kita lebarin. Targetnya sebelum Januari-Pebruari sudah harus selesai pembangunan tanggulnya," pungkasnya.

 

 

Go to top