UPT SDA Wilayah II Bina Marga Keruk Saluran Air di Area Pesawahan Bunar

UPT SDA Wilayah II Bina Marga Keruk Saluran Air di Area Pesawahan Bunar

Detakbanten.com, TANGERANG -- Keluhan Petani Di Desa Bunar Kecamatan Sukamurlya Kabupaten Kabupaten Tangerang, terkait mampetnya saluran air karena tidak ada pembangunan turap dan normalisasi beberapa waktu lalu direspon cepat oleh UPT SDA Wilayah II dengan langsung menurunkan tenaga pekerja pada Senin Sabtu (20/8/2022) lalu, untuk mengeruk saluran pembuang di RT 05/02 Kampung Panggang Desa Bunar Kecamatan Sukamurlya Kabupaten Tangerang.

Dari pantauan langsung dilokasi, air sudah mengalir meski belum normal 100 persen, karena ada beberapa titik yang belum dikerjakan, selain itu saluran pembuang di sebelah timur Jembatan belum sama sekali dikerjakan, dari informasi yang didapat, untuk wilayah timur jembatan menjadi kewenangan UPT 8.

"Alhamdulillah instruksi Pak Kadis Binamarga dan SDA terkait keluhan petani langsung kami tindaklanjuti," kata Ikbal Kepala UPT SDA Wilayah II Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang Jum'at (26/8/2022).

Ikbal mengatakan, para pekerja yang melakukan pengerukan selama 3 hari di saluran pembuangan di Desa Bunar Kecamatan Sukamurlya, hasilnya dapat dirasakan oleh para petani di wilayah tersebut, hanya saja karena ada keterbatasan anggaran kata Ikbal, kemungkinan untuk saat ini belum bisa diteruskan ke hilir yang langsung ke saluran pembuang Parahu atau walungan.

"Insya Allah dalam beberapa waktu yang akan datang yang tidak lama lagi kita akan tuntaskan sampai ke saluran pembuang Parahu," kata Ikbal.

Sementara Sartana Petani Asal Kampung Panggang Desa Bunar Kecamatan Sukamurlya mengaku bergembira atas pengerukan saluran oleh UPT SDA Wilayah II Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang, menurutnya, sejak 3 tahun terakhir ini, krisis suplay air ke sawah terjadi di saluran pembuang kampung panggang desa , tentunya dirinya bersama petani yang lain meminta agar UPT Wilayah SDA bisa kembali melakukan pengerukan lumpur agar air tidak mampet.

"Kami berharap agar saluran pembuang ini bisa dituntaskan dari hulu ke hilir, dan juga kami berharap agar segera dilakukan pekerjaan fisik berupa penurapan, agar para petani bisa bercocok tanam kembali setelah dilanda pandemi," tandasnya.

 

 

Go to top