Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan Menunjukkan Ketertarikan Membuat Tepas Kelapa Sawit

Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan, menunjukkan ketertarikan membuat tepas. Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan, menunjukkan ketertarikan membuat tepas.

detakbanten.com I SERDANG BEDAGAI - Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan, menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap industri kreatif lokal dengan belajar cara membuat tepas dari pelepah kelapa sawit di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai.

Setelah melakukan aktivitas joging pagi, Adlin mengunjungi Poniman Junet, seorang pengrajin gedek (tepas) berusia 70 tahun di Desa Sei Bamban Estate.

Selain melihat pembuatan tepas, Adlin Tambunan juga membeli puluhan lembar gedek dari Poniman, menunjukkan dukungannya yang nyata terhadap usaha lokal.

Kegiatan joging pagi Wakil Bupati Serdang Bedagai ini juga dirangkaikan dengan pemberian bantuan sembako kepada warga kurang mampu dan berdialog dengan warga Kecamatan Sei Bamban.

Adlin Tambunan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi lokal dan mendorong lebih banyak inisiatif untuk mendukung industri kreatif berbasis sumber daya lokal.

Poniman Junet mengaku terkejut dan bangga melihat Wakil Bupati datang dan mau belajar cara mengayam tepas.

"Terkejut melihat pak Wakil datang, dia juga mau belajar mengayam cara membuat tepas yang baik dari bahan kelapa sawit," ujarnya.

Adlin Tambunan tidak hanya berdialog dengan Poniman Junet, tetapi juga mempraktekkan langsung cara mengayam tepas. Poniman mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Adlin yang telah peduli dengan usaha kecil miliknya.

"Saya senang sekali pak, sebagian masyarakat diperhatikan oleh pemimpin, semoga ke depan pemimpin kita semakin maju, sehat, dan dilindungi," tutur Poniman.

Poniman Junet menjelaskan bahwa usahanya melibatkan tujuh orang pekerja. Ia juga menambahkan bahwa dirinya telah menjalankan usaha anyaman gedek selama 40 tahun dengan modal pembuatan sebesar 25 ribu rupiah dan penjualan sebesar 45 ribu rupiah per lembar.

"Di sini total ada tujuh orang pekerja, tiga pekerja mencari limbah pelepah sawit dan lainnya bertugas menganyam gedek," bilangnya. (ap).

 

 

Go to top