Warga Manfaatkan Air Belerang Untuk Pengobatan

Warga Manfaatkan Air Belerang Untuk Pengobatan

Detakbanten.com SERANG - Sudah puluhan tahun warga Kampung Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, hidup berdampingan dengan semburan air belerang yang ada di daerahnya. Bahkan warga memanfaatkan semburan air belerang itu untuk pengobatan.

Lurah Pengampelan Sinarta mengatakan bahwa semburan lumpur yang mengandung belerang sudah terjadi puluhan tahun. Karena mengandung belerang, warga memanfaatkan sebagai pengobatan alternatif penyakit. "Biasanya, warga yang mandi di semburan lumpur, orang-orang yang memiliki penyakit kulit seperti panu, kudis, dan kadas," ujar Sinarta kemarin.

Selain itu, semburan lumpur yang dikenal dengan nama kabul tersebut, tidak hanya dimanfaatkan oleh warga sekitar. Sinarta mengaku banyak orang luar daerah yang sengaja datang ke kabul. "Orang-orang luar juga banyak yang sengaja mampir untuk berkunjung dan berobat," ujarnya.

Menurutnya, selain dimanfaatkan untuk berobat, kabul yang banyak diyakini memiliki nilai mistik dan tempat berziarah. "Konon katanya ada aura mistik makanya banyak orang ziarah ke sana, meskipun tidak ada makam," jelasnya.

Kata dia, nama kabul diambil dari arti permintaan yang dikabulkan. Mitos itu berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari leluhur. "Kalau waktu saya kecil, orangtua suka cerita, kalau kabul itu auranya Gunung Karang di Pandeglang," ujarnya.

Hal senada dikatakan Kasi Pembangunan Kelurahan Pengampelan Taufik. Kata dia, kabul sudah ada sebelum ia lahir. Anak-anak kecil setempat sering memanfaatkan kabul untuk bermain. "Biasanya sepulang sekolah saya dan teman-teman suka mandi dan main-main," katanya.

Sebelumnya, kata dia, kabul di Kampung Cibetik memiliki luas hingga sekira seratus meter persegi. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi makin mengecil menjadi sekira lima meter persegi saja. "Sudah banyak titik semburan yang hilang," jelasnya.

 

 

Go to top