Minimalisir Angka Perceraian, DP3AKB Gelar Sekolah Pranikah

Minimalisir Angka Perceraian, DP3AKB Gelar Sekolah Pranikah

Detakbanten.com, CILEGON - Guna menyiapkan mental untuk calon pengantin (Catin), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon menggelar pelatihan sekolah pranikah yang dilaksanakan di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Rabu (8/6/2022).

Ada 76 calon pengantin mendapatkan pelajaran sekolah pranikah di aula Kecamatan Grogol. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, Kepala DP3AKB Kota Cilegon Agus Zulkarnain. Sekolah pranikah digagas DP3AKB sebagai upaya untuk meminimalisir perceraian terhadap warga yang baru menikah. Pasalnya, tingkat perceraian di Kota Cilegon tergolong tinggi.

"Adanya pelatihan sekolah pranikah ini sebagai salah satu program untuk kesiapan mental dan ekonomi para remaja yang akan memasuki jenjang pernikahan,” kata Kepala DP3AKB Agus Zulkarnain, kepada awak media saat ditemui di Kecamatan Grogol, Rabu (8/6/2022).

Kemudian dijelaskan Agus, usia yang bisa mengikuti sekolah pranikah ini usia 20-25 tahun. Ia menyebut, sekolah pranikah ini juga sebagai salah satu langkah pemerintah untuk menekan terjadinya pernikahan dini di Kota Cilegon. “Usia yang diperbolehkan untuk menikah, karena ada Undang-Undang Perkawinan jadi tidak boleh ada perkawinan anak di bawah usia 19 tahun,” ungkapnya.

Agus meminta sekolah pranikah di Kota Cilegon dapat terus berjalan, hal itu semata-mata untuk bekal para calon pengantin baik laki-laki maupun perempuan, dan mewujudkan keharmonisan dalam membentuk keluarga yang sejahtera. “Kita lihat kebijakan pimpinan mudah-mudahan bisa dilanjutkan karena ini menjadi program yang baik,” harapnya.

"Pasangan milenial diharapkan dapat mempersiapkan segala hal sebelum membina rumah tangga, agar dapat meminimalisir dampak dampak negatif dalam rumah tangga," pungkasnya.

Ditempat yang sama, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta menyampaikan, sekolah pranikah ini penting dilakukan agar ada pemahaman secara menyeluruh dan mempersiapkan dalam membina rumah tangga. “Ini penting, agar ada kesiapan untuk membangun rumah tangga dan tingkat perceraian bisa dikurangi,” katanya.

Mengingat, angka perceraian di Kota Cilegon sangat tinggi dan menjadi salah satu sebab rusaknya tatanan kehidupan berkeluarga.

Kemudian, Sanuji juga meminta ada penanganan lebih lanjut di luar kegiatan Pelatihan Sekolah Pranikah ini untuk membantu konsultasi rumah tangga kepada DP3AKB. "Saya meminta untuk diadakannya konsultasi khusus dari DP3AKB untuk masyarakat, kalau bisa sediakan ruangan khusus untuk menjaga privasinya," tandasnya. (man)

 

 

Go to top