Guru SMP Negeri Wini Mengajar dengan Semangat Meski Tanpa Gaji dan Fasilitas Memadai

SMP Negeri Wini SMP Negeri Wini

detakbanten.com PENDIDIKAN -- Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi saksi bisu perjuangan para guru di SMP Negeri Wini. Meskipun penuh semangat mengajarkan ilmu kepada anak-anak, para guru di sana harus menghadapi kenyataan sulit, yaitu belum mendapatkan gaji dan terbatasnya fasilitas pembelajaran.

Salah satu pahlawan tanpa tanda jasa di SMPN Wini adalah Lukas Kolo (37), seorang guru Bahasa Indonesia. Lukas telah melibatkan diri dalam dunia pendidikan selama 10 tahun di SMPN Wini tanpa menerima gaji. Kondisinya semakin sulit karena ia bersama keluarganya tinggal di perpustakaan demi menghemat biaya transportasi.

Meski pada bulan Agustus 2023 Lukas diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sayangnya hingga saat ini, ia belum menerima gajinya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Lukas juga bekerja sampingan sebagai pekerja kebun dan penjual hewan.

Tidak kalah berjuang, Frederikus Tnepu Bana (34), seorang guru Bahasa Inggris di SMPN Wini, harus menghadapi keterbatasan fasilitas. Tanpa adanya laboratorium bahasa, Frederikus membuat alat peraga sendiri. Saat melakukan praktik listening, ia menggunakan speaker yang disambungkan ke ponsel. Bahkan, sekolah seringkali harus meminjam proyektor dari sekolah lain.

Keadaan ini menunjukkan semangat dan dedikasi para guru di SMPN Wini untuk memberikan pendidikan terbaik kepada para siswa, meski dihadapkan pada keterbatasan dan ketidakpastian finansial. Pemerintah diharapkan segera memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini demi mendukung pembelajaran yang berkualitas di daerah tersebut.

 

 

Go to top