Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Deteksi Stunting Berbasis AI untuk Atasi Masalah Gizi Anak
detakbanten.com PENDIDIKAN - Masalah stunting pada anak di Indonesia masih menjadi perhatian serius, dengan angka prevalensi mencapai 21,6% pada anak di bawah usia 5 tahun, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan solusi inovatif berupa Electronic Stunting Detection System (ESDS). Alat ini didesain dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mendeteksi stunting pada anak.
Menurut ketua tim pengembang, A.A. Gde Yogi Pramana, keunggulan ESDS terletak pada kemampuannya untuk menghemat waktu dan mengurangi potensi kesalahan pengukuran yang mungkin terjadi pada alat konvensional yang dioperasikan oleh manusia.
Cara kerja alat ini sangat sederhana, balita ditempatkan di atas permukaan dengan sensor high-precision load cell untuk mengukur beratnya. ESDS memberikan alternatif efisien bagi kader posyandu, menggantikan alat tradisional seperti infantometer board dan timbangan. Selain itu, alat ini telah terintegrasi dengan aplikasi web dan mobile.
Tim pengembangan alat ESDS ini melibatkan Haidar Muhammad Zidan, Faiz Ihza Permana, Ichsan Dwinanda Handika, dan Salsa Novalimah. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menangani permasalahan gizi anak di Indonesia.