Akibat Ganasnya Covid-19, Aisyah Alusa Hidup Sebatangkara

Akibat Ganasnya Covid-19, Aisyah Alusa Hidup Sebatangkara

detakbanten.com, PAMULANG - Inilah bagian cerita kehidupan manusia yang tidak pernah kita tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.

Sungguh malang nasib Aisyah Alusa. Anak usia 10 tahun itu kini hidup sebatang kara, setelah sang ibu, Rina Darmakusumah (44) meninggal dunia pada Sabtu (16/1/2021) akibat reaktif Covid-19.

Ironisnya lagi, siswi kelas 4 SDN di wilayah Serua Ciputat itu kini dinyatakan positif Corona dan harus menjalani karantina di Rumah Lawan Covid (RLC-19) Kota Tangerang Selatan, Ciater Serpong.

Sementara, sang ayah sudah meninggal dunia delapan tahun silam. Keluarga Aisyah merupakan muallaf dan sudah empat tahun tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Bhayangkara blok E 26 No 15, RT 01/18 Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang.

Ketua RW 18 Kelurahan Benda Baru Marliansyah A Baset, menuturkan, ibunda Aisyah yakni Almarhumah Rina adalah seorang muallaf. Dia sengaja memisahkan diri setelah muallaf karena keluarga mereka di Kedoya tidak setuju dengan tindakannya pindah agama.

Semasa hidupnya, demi untuk memperjuangkan anak semata wayang, almarhumah Rina bekerja sambil berjualan bisnis online.

"Semua barang milik tetangga dibantu dijual oleh almarhumah dengan berbekal motor tua Vario peninggalan suaminya," tutur Baset kepada detaktangsel.com, Minggu (17/1/2021).

Namun, Allah SWT berkata lain. Baset menceritakan, perjuangan Rina hanya kandas akibat reaktif Covid-19. Terlebih saat ini menurut data Dinas Kesehatan Kota Tangsel, kasus Covid-19 telah melonjak hingga 35,40 persen. "Covid-19 telah menghentikan perjuangan almarhumah Rina," tuturnya.

"Selamat jalan Bu Rina, Insya Allah Aisyah akan segera sembuh dan dapat melanjutkan perjuangan mu...Aamiin," ucap Baset.

Sementara, Aisyah yang kini hidup sebatangkara telah dilarikan ke rumah lawan Covid-19 di kawasan Tandon Ciater Serpong setelah hasil swab di RS Siloam Hospital dinyatakan positif Covid-19.

Ditanya soal sikap Baset beserta warga terhadap nasib hidup Aisyah ke depan, Baset mengungkapkan pihaknya akan menampung Yatim Piatu tersebut dan akan menjamin seluruh biaya hidupnya.

"Insya Allah, Aisyah akan saya tampung termasuk biaya pendidikan nya ke depan, untuk sekarang kita doakan semoga Aisyah lekas sembuh," jawabnya.

Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan Aisyah selama menjalani karantina mandiri di RLC. "Dari kita akan mantau setiap hari kesana sambil nganter makanan kesukaan dia," pungkasnya. (HB/Red)

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries