Bapenda Optimis Target PAD 2023 sebesar 3.3 Triliun Tercapai
Detakbanten.com, TANGERANG - Badan Pendapatan daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang optimis jika target pendapatan daerah (PAD) Kabupaten Tangerang yang ditargetkan oleh badan anggaran sebesar Rp 3.3triliun akan tercapai, hal tersebut dikatakan Kepala Bapenda Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto kepada wartawan.
Menurutnya Bapenda terus menerus melakukan terobosan dalam upaya mendorong agar PAD Kabupaten Tangerang bisa tercapai, untuk bidang PBB dan BPHTB saat ini telah menyusun program bahkan program ini telah berhasil meningkatkan pajak PBB dan BPHTB diantaranya adalah akan menempatkan kembali fasilitas mobil pembayaran pajak keliling di seluruh desa dan kelurahan se - Kabupaten Tangerang.
"Bapenda memiliki 6 armada mobil pajak keliling yang akan ditempatkan di depan kantor desa dan kelurahan secara bergantian," terang Slamet Budi.
Dengan pelayanan mobil pajak keliling ini sambung Budi, masyarakat Kabupaten Tangerang dapat semakin dimudahkan dalam mengurus pembayaran pajaknya. Dan tentunya dengan pelayanan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
Dibidang pengawasan dan pengendalian (Wasdal) kata Budi, dirinya telah mengintruksikan kepada Wasdal untuk terjun secara langsung ke lapangan, melakukan pengecekan secara rutin terhadap wajib pajak restoran wajib pajak hotel dan wajib pajak reklame dan parkir hingga tempat hiburan, sosialisasi terus dilakukan oleh Bapenda agar PAD Kabupaten Tangerang terus meningkat.
" Kami meminta dukungan kepada masyarakat terutama wajib pajak untuk bisa membayar pajak tepat waktu, karena pajak merupakan modal pembangunan daerah,"tandasnya.
Diketahui untuk target pajak tahun 2023 ini sebesar Rp 3.389.752.631, terdiri dari pendapatan pajak sebesar Rp 2.680.876.738, sementara target retribusi daerah ditarget hanya sebesar Rp 132, 997.182.076. Berdasarkan informasi yang dihimpun, untuk realisasi pada priode Januari sampai dengan 24 Februari 2023, pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 12,6 persen atau sebesar Rp 426 Miliar lebih.