Di Tangsel, Suami Berhenti Mulung Demi Jaga Istri yang Sakit Payudara

Abdul Wahab saat  mengurus istri yang sakit akibat benjolan yang ada di payudara. Abdul Wahab saat mengurus istri yang sakit akibat benjolan yang ada di payudara.

detakbanten.com, TANGSEL-Nasib pilu dialami seorang bapak di kawasan Ciputat Timur, Kota Tangsel. Pria bernama Abdul Wahab berumur 55 tahun itu, harus berjuang menyelamatkan hidup Srimana, sang istri yang sejak setahun lalu menderita sakit pada payudara bagian kanan.

Ketika detakbanten.com menyambangi kediaman Abdul Wahab di Jalan haji Gadung, RT 6/3, Pondok Ranji, Ciputat Timur, nampak istri Abdul Wahab tengah terbaring lemah. Sesekali, wanita berumur 39 tahun itu mengeluh sakit saat akan bersandar di tembok kamar rumah pasangan keluarga tersebut.

Abdul Wahab pun menceritakan jika sakit pada istrinya itu, lantaran adanya benjolan di payudara. Bahkan tiga bulan terakhir ini, rasa sakit yang diakibatkan oleh benjolan itu semakin menjadi-jadi. Untuk meredakan rasa sakit pada payudara istrinya itu, Abdul Wahab pun berusaha memberi ramuan dengan tujuan dapat menyembuhkan penyakit tersebut.

"Aktifnya penyakit udah sekitar satu tahun lalu, awalnya hanya benjolan sebesar kelereng di payudara. Sempat saya kasih ramuan dan sempat hilang, namun timbul lagi tanpa sepengetahuan saya," kata Abdul Wahab, Senin (22/3/2021).

Wahab menerangkan, saat ini kondisi benjolan di payudara istrinya itu, lambat laun semakin membesar seperti bola kasti. Perubahan yang terjadi pada pahudara istrinya itu terjadi sejak tiga bulan lalu. Sempat dibawa ke rumah sakit untuk berobat, namun karena keterbatasan biaya, istrinya itu pun kini tak lagi dibawa ke rumah sakit.

"Udah ke rumah sakit, cuma dikasih obat untuk penghilang rasa sakit. Saya tidak bisa membawa istri saya ke rumah sakit lagi karena tidak punya uang," kata Wahab lirih.

Pekerjaan yang dijalani sebagai pemulung, diakui Wahab, sejak beberapa hari ini terpaksa ditinggalkan. Dengan begitu, Abdul Wahab pun tak lagi mendapat penghasilan karena waktunya tersita untuk mengurus istri.

"Saya sehari-hari sebagai pemulung. Selama ibu sakit, saya udah tidak bekerja karena nemenin istri yang tidak bisa ditinggal. Sehingga tidak ada pemasukan sama sekali," tutur Wahab.

Dengan kondisi penyakit di payudara istrinya yang kini terus membesar, Wahab pun tidak mengetahui soal penyakit tersebut. Bahkan, akibat fokus pada penyakit istrinya, ia pun terpaksa tidak bisa mendaftarkan anak pertamanya masuk ke sekolah.

"Anak saya ada dua, yang paling kecil tidak sekolah, karena waktu kemarin mendaftar membawa uang cuma kurang. Sehingga tidak diterima," tambahnya.

Disinggung apakah sudah ada bantuan dari pemerintah untuk perobatan sakit sang istri, Wahab sebutkan bahwa hingga saat ini keluarganya belum tersentuh bantuan dari Pemkot Tangsel.

"Sampai saat ini belum ada (bantuan). Kita hanya dapat bantuan dari ibu-ibu pengajian disini," terang Wahab yang berharap, Pemkot Tangsel bisa memberikan bantuan untuk kesembuhan penyakit istrinya itu. (Raf)

Go to top