Dinas PU Klaim Titik Banjir Sudah Berkurang

Dinas PU Klaim Titik Banjir Sudah Berkurang

TIGARAKSA - Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang mengklaim sudah mampu mengurangi titik banjir. Dari 72 titik banjir pada 2002 lalu, saat ini tinggal 8 titik banjir yang tersisa.

Kabid Perencanaan Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, Sungai Cisadane melintasi Kecamatan Teluknaga dan Pakuhaji, Sungai Kalisabi melintasi Kecamatan Kelapa Dua, Sungai Cirarab melintasi Kecamatan Pasar Kemis, Sungai Cimanceri dan Ciranjien sebagian melintasi Kecamatan Jambe, Tigaraksa, Balaraja, Rajeg, Sukadiri, Sungai Cidurian melintasi Kecamatan Kresek dan Kronjo, Kali Pembuang Perahu melintasi wilayah Kecamatan Balaraja, Sungai Cipasilian melintasi sebagian wilayah Kecamatan Kronjo yang dilalui Sungai Cipasilian.

"Wilayah yang menjadi perlintasan sungai ini akan menjadi titik rawan banjir. Terutama wilayah dataran rendah," ujar Iwan kepada Detak Tangsel.com, Jumat (15/11).

Sedangkan, untuk perkembangan titik rawan banjir di Kabupaten Tangerang, pada tahun 2002 terdapat 72 titik banjir, tahun 2007 terdapat 65 titik banjir, tahun 2008 terdapat 32 titik banjir, tahun 2010 tercatat hanya 16 titik banjir, tahun 2011 tercatat 12 titik dan tahun 2012 hanya 8 titik.

“Jumlah titik rawan banjir di Kabupaten Tangerang setiap tahunya mengalami penurunan cukup drastis. Selain intensitas hujan juga menurun, upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan bencana banjir juga terus dilakukan. Yakni dengan normalisasi sungai-sungai yang melintas di daerah titik banjir," paparnya.

Iwan menjelaskan, bencana banjir yang kerap melanda Kabupaten Tangerang ini terjadi akibat meluapnya aliran sungai saat ada kiriman air dari Bogor yang membuat Sungai Cisadane tidak mampu menampung debit air. Selain itu, alur sungai dan anak sungai Cisadane yang terjadi penyempitan dan pendangkalan.

“Untuk normalisasi sungai sendiri, seperti pengerukan, pengedaman dan perlebar alur sungai dan kali. Setiap tahun, baik pusat, provinsi dan Pemkab Tangerang sendiri selalu mengalokasikan dana sebagai upaya pengendalian banjir,” ujarnya.

Upaya itu belum mampu menanggulangi banjir. Maka pemkab Tangerang akan membangun tandon-tandon sebagai waduk penampungan air di wilayah rawan banjir yang pembangunannya dimulai tahun 2014. “Mudah-mudahan bencana banjir tidak lagi melanda Kabupaten Tangerang,” tukasnya. (Vj)

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries