Kak Seto: Pindahkan Sekolahnya, Agar Siswa Tidak Terganggu dan Takut

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto (net) Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto (net)
detakbanten.com, BANTEN - Kak Seto angkat bicara terkait pembangunan proyek jalan tol Serang Panimbang terhadap kenyamanan dan keselamatan siswa-siswi.
 
Pasalnya, banyaknya pemberitaan keluhan akan keselamatan dan kenyamanan guru dan anak-anak Sekolah Dasar (SD) Negeri Cilayangguha kecamatan Ciukesal Kabupaten Serang, yang terkena dampak dari pembangunan proyek jalan Tol Serang-Panimbang bagian dari proyek strategis nasional.
 
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto mengatakan,  Sebaiknya memang sementara dipindahkan dulu lokasi sekolahnya agar kedua belah pihak dapat tetap berjalan dengan baik. 
 
"Sebaiknya memang sementara dipindahkan dulu lokasi sekolahnya oleh Dinas Pendidikan Pemda setempat," katanya saat dihubungi melalui pesan seluler, selasa (14/1/2020).
 
Kak Seto menyayangkan keberadaan sekolah tersebut masih berada ditengah-tengak aktifitas pengerjaan proyek jalan tol. Lanjut Kak Seto, mestinya sebelum proyek berjalan sekolah sudah direlokasikan, sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dan keamanan siswa-siswi.
 
"Pemerintah setempat dan pihak tol harus peka akan dampaknya, agar proses belajar anak-anak SD tersebut tidak terganggu dan merasa takut." tandasnya.
 
BACA JUGA
 
 
 
Seperti berita sebelumnya, Kepala sekolah (Kepsek) SDN Cilayangguha dan pengakuan polos dari murid yang berada disana, merasa tidak nyaman dan terancam keselamatannya. 
 
Dari awal pengerjaan proyek hingga saat ini, SD Negeri Cilayangguha belum dapat direlokasi lantaran masih dalam proses perhitungan lahan, sementara pengerjaan proyek jalan Tol Serang Panimbang telah berjalan hampir satu tahun ini di belakang dan samping sekolah.
 
Dari mulai suara bising mesin alat berat yang menggangu proses belajar mengajar juga getaran yang dirasakan hingga copotnya keramik lantai sekolah, jatuhnya genteng sekolah. 
 
Sudah satu tahun berjalannya proyek jalan tol, mereka masih merasakan risih dan takut lantaran jalan menuju sekolah yang licin saat hujan turun. Tembok sekolah yang hanya berjarak beberapa meter saja dari kelas dan tembok pagar dibongkar pelaksana proyek jalan tol diganti dengan pagar seng. Terciptanya jurang dengan kedalaman 15 meter dibelakang sekolah. pihak sekolah, siswa bahkan wali murid menginginkan kenyamanan, keamanan dan relokasi secepatnya.
 

Media

Ungkapan Polos Siswa SDN Cilayangguha, Dikepung Proyek Jalan tol

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries