Ketua PWI Tangsel: Media Jangan Sampaikan Berita Hoaks ke Masyarakat

Ketua PWI Tangsel: Media Jangan Sampaikan Berita Hoaks ke Masyarakat
detakbanten.com TANGSEL - Jurnalis itu sifatnya memberitakan apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang layak disampaikan ke publik dan tidak boleh membuat heboh atau hoaks.
 
Hal tersebut disampaikan Ketua organisasi Persatuan Wartawan Indonesia Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Junaidi biasa dipanggil Bang Edi, saat acara diskusi yang diselenggarakan komunitas para pengacara di sebuah rumah makan wilayah Kelurahan Lengkong Gudang, Serpong, Selasa (14/1/2020) malam.
 
Junaidi mengungkap bahwa media nasional harus memberi contoh yang bersifat karya jurnalistik (melihat, mendengar, menyampaikan, dan layak dikonsumsi).
 
Terkadang ada beritanya disampaikan sesuatu yang masih di angan-angan, contohnya ada anak yang masih dibawah umur (13 th) kemudian diframing terus.
 
"Padahal itu kan sifatnya pribadi antara seorang anak (angkat) dengan ibunya sebagai orang tua. Dan suatu saat hal tersebut juga akan terjadi pada keluarga kita," ujar Edi yang juga Ketua Serikat Media Siber Indonesia  (SMSI) Provinsi Banten.
 
Pihaknya sangat bersyukur bahwa pemerintah memberikan kebebasan keragaman untuk berserikat melalui profesi kemudian juga melalui perusahaan media dan ini sangat bertumbuh kembang di Indonesia.
 
Tetapi kedepan memang masih menjadi persoalan ketika 'kue iklan' atau advetorial diborong oleh yang namanya twitter, facebook, instagram, dan lain-lain. 
 
"Kalau di Thailand itu sudah digugat, kenapa? Karena ada 'anak kandung' dari pemerintah setempat,"kata edi.
 
Lanjutnya, teman-teman pengusaha media yang modalnya walau awalnya hanya 50 juta, minimal harus ada modal yang harus dikembalikan atau 'yang diterima' oleh pengusaha media tersebut. 
 
"Nah ini yang harus disadarkan oleh pemerintah," ujarnya.
 
Edi juga mengharapkan media pers harus benar-benar berpegang teguh pada UU No 9 tahun 1999 dan berpijak pada Kode Etik Jurnalistik, agar informasi yang disampaikan atau dibaca publik memiliki unsur edukasi dan informatif. 
 
Saat ini, perkembangan media di Indonesia luar biasa pesatnya, terbukti dengan banyaknya media online yang digemari masyarakat karena kecepatan informasi dan aksesnya mudah.
 
"Alhamdulillah sekarang media online sebagai  media yang digemari, kenapa, karena dia punya 3 kriteria yang ada, dia bisa menjadi media cetak, dia bisa menjadi kantor berita, dia juga bisa menjadi media televisi (streaming, youtube)," tandas Junaidi.
 

 

 

Go to top