LSM Lembaga Aliansi Indonesia Soroti Penyaluran BPNT

ilustrasi ilustrasi
detakbanten.com SUKADIRI - Komoditi dari Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang mendapatkan sorotan dari Lembaga Aliansi Indonesia. pasalnya Sejumlah Keluarga Penerima Manfa'at (KPM) mengeluhkan Komoditi BPNT yang belakangan ini diterimanya.
 
Taufik Hermanto dari Lembaga Aliansi Indonesia mengatakan, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) semestinya dilakukan dengan Prinsip enam T (tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat administrasi dan tepat kualitas). Namun, faktanya di lapangan banyaknya keluhan dari keluarga penerima manfaat (KPM) yang terjadi, menanggapi hal tersebut membuat pria yang akrab di sapa Tebe ini angkat bicara. 
 
"Keluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) harus direspon dengan baik, karna jika hal ini dibiarkan maka program pusat dalam rangka meningkatkan keseimbangan gizi terhadap masyarakat, pada program BPNT ini tidak akan berjalan dengan baik, apa lagi komoditi yang diterima KPM dikeluhkan, tentu ini akan merugikan masyarakat bawah"kata Taufik Hermanto kepada wartawan, Jum'at (24/7/2020).
 
Menurut penjelasan keluarga Penerima Manfa'at (KPM) yang disampaikan kepada Lembaga Aliansi Indonesia. Taufik mengatakan, terjadinya kemerosotan komoditi sejak adanya pergantian agen Brilink. Yang sebelumnya pengambilan paket sembako di ambil di agen brilink Mali, namun belakangan ini KPM menerima paket sembako dari pihak Desa. 
 
"Mungkin niatnya mau ada pembenahan pendistribusian BPNT menjadi lebih baik dan yang terbaik. Namun apa yang terjadi faktanya bukan malah baik, tapi warga KPM malah semakin kesal" ungkapnya
 
Lebih lanjut Taufik mengatakan, penyaluran BPNT dirasakan kurangnya kepuasan dari masyarakat sejak dua bulan ini, dari bulan Juni dan Juli . Bukan hanya itu, melainkan di sejumlah KPM Kartu KKS pun dikolektif oleh Pihak Desa, seharusnya kartu KKS tersebut dipegang oleh KPM dibawa pada saat pengambilan Paket sembako.
 
"Ini sebuah wujud carut -marutnya penyaluran BPNT di Desa Pekayon, selain KPM yang dirugikan juga mirisnya Agen Brilink H.Mali yang sedang aktif berjalan, secara tiba-tiba tidak difungsikan kembali,"ujarnya
 
Pihaknya meminta kepada Bank BRI yang sudah berkerja sama di dalam pendistribusian bansos BPNT mau pun PKH agar menertibkan para agen brilink yang nakal, Jangan sampai mesin EDC yg di peruntukan sebagai alat transaksi bagi setiap agen brilink yang sudah terdaftar di manfaatkan oleh oknum.
 
"Saat ini pemerintah melalui Kemensos Republik Indonesia sedang meggalakan Gerakan dan sosialisasi tentang kartu KKS harus di pegang oleh KPM, program ini harus didukung dan sering di sosialisasikan, karena ini yang di harapkan oleh pemerintah dan kementrian sosial Republik Indonesia, oleh karena itu kepada pihak terkait mari kita bersama-sama mengawal program pusat ini dalam rangka mensejahterakan masyarakat," tambahnya 
 
Sementara itu inisial ( S ) salah satu KPM Desa Pekayon yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan bantuan Paket sembako BPNT yang digulirkan pada bulan Juni. Menurutnya, bantuan yang diterimanya belakangan ini tidak memuaskan semakin hari semakin merosot. 
 
" Ya.! Rada ngageluneuk aja, batuan sekarang mah telornya aja kurang, berasnya kurang bagus, ayamnya juga kecil kaya burung dara aja, enakan yang dulu dia mah bagus-bagus," bebernya.
 
Pada saat dikonfirmasi pihak Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sukadiri Ahmad Haerun S. Pd menjelaskan, penyaluran BPNT didesa Pekayon sejauh ini baik-baik saja ,tidak ada kendala.
 
"Adapun untuk keluhan, sejauh ini ga denger ada keluhan dari warga, terkait aitem yang diberikan ke KPM, memang kemarin yang saya denger baru salak saja, tapi itu juga akan kita ganti kedepannya dengan jenis buah lain, semacam jeruk atau pisang," Ujarnya.
 
Adanya keluhan dari keluarga penerima Manfa'at (KPM), menurutnya, TKSK selaku pendamping akan merespon dan evalauasi komoditi yang dikeluhkannya itu. 
 
"Ada pun kalau memang ada aitem atau kwantity yang kurang bagus maka akan saya laporkan ke suplayer supaya mengganti barangnya,"tegasnya 
 
Dikatakannya Haerun, terkait agen brilink (e-warung)H. Mali, sebelumnya ada laporan juga ,kalau agen brilink H. Mali itu kesalahannya selama BPNT/BSP tidak pernah ngasih laporan ke TKSK dan ada penahanan kartu KKS KPM.
 
"Agen Brilink H.mali selama BPNT/BSP tidak pernah ngasih laporan ke TKSK dan malah dia nahan kartu KKS KPM hampir satu desa pekayon setelah di datengin sama pa lurah baru kartu KKS nya dibalikin ke warga." pungkasnya. ( Ardy)
 
Go to top