Soal Sampah Tangsel MoU Dengan Kota Serang, Begini Kata Bambang Soal Rencana TPA Cipeucang

Pejabat Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Bambang Noertjahyo. Pejabat Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Bambang Noertjahyo.

detakbanten.com,TANGSEL - Masalah sampah di Kota Tangsel menjadi persoalan serius terkait penanganannya. Sebab, lokasi akhir tempat pembuangan sampah di Cipeucang, Serpong, kini sudah melebihi kapasitas atau overload akibat sampah yang masuk ke TPA tersebut perharinya mencapai 400-450 ton.

Bahkan, untuk mengurai sampah dengan besaran jumlah tersebut, Pemkot Tangsel dan Kota Serang mulai menjalin kerja sama atau Memorandum of understanding (MoU) terkait pengelolaan sampah di Kota Tangsel. Tahun 2021 ini, MoU kerja sama tersebut bisa terealisasi.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjahyo mengatakan, dijadikannya Kota Serang sebagai lokasi TPA sampah asal Tangsel lantaran Cipeucang akan di revitalisasi.

"Kalau ini memang berjalan dengan baik, maka sementara ini kita akan dibantu oleh Kota Serang sebagai penampung TPA. Membantu Cipeucang yang kita akan lakukan revitalisasi dan juga untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)," kata Bambang di gedung DPRD Kota Tangsel, Senin (1/2/2021).

Kerja sama penanganan sampah antara Tangsel dengan Kota Serang bersipat sementara sambil menunggu proses pengembangan PLTSa. "Kita berharap nanti dengan PLTSa, kita mampu mengakomodir buangan sampah sendiri. Sambil menunggu proses, kita butuh tempat," ujarnya.

Bambang sebutkan, realisasi kerja sama pengelolaan sampah antara Tangsel dengan Kota Serang, harus dilakukan tahun 2021 ini. Sementara untuk anggarannya, diperkirakan akan menelan biaya sebesar 50-100 miliar pertahun. Anggaran tersebut digunakan untuk operasional sarana angkut, retribusi hingga kompensasi bagi masyarakat kawasan TPA.

"Anggarannya kita ada, terus kita lakukan pergeseran dengan penjabaran. Nanti kita lihat apakah angka ini sudah 100 persen kita cover, kalau kurang kita munculkan diperubahan. Kita punya gambaran sekitar 50 sampai 100 miliar pertahun," ungkap Bambang.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Cipeucang Tain Setiawan mengatakan, kerja sama dengan daerah lain dalam pengelolaan sampah dengan wilayah lain, seperti Kota Serang, mau tak mau harus segers dilakukan. Sebab jika kerja sama tidak segera dilakukan, dikhawatirkan sampah yang sudah overload di TPA Cipeucang akan menimbulkan masalah baru.

"400 sampai 450 ton perhari. Kurang lebih segitu tiap harinya yang masuk kesini (TPA Cipeucang). Kalau bicara ngak muat, ya memang udah ngak muat. Jadi harus kerja sama dengan daerah lain, seperti kota Serang," pungkas Tain Setiawan.

 

 

Go to top