Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum Pondok Pesantren At-Tadzkir Nur Ghazali Agung Purnomo, A.Md.Im,SH,MPubAdmin,CIA atau biasa disapa Gus Agung.

Dalam penegasannya, saat awal-awal masa transisi kepengurusan Majelis Taklim At-Tadzkir Pusat, beberapa murid membuat kelompok-kelompok sendiri dan keluar dari rel dakwah At-Tadzkir. Salah satu kelompok yang berdampak negatif terhadap perjuangan dakwah At-Tadzkir adalah kelompok Maman Ruhiman dan Imam Maksum yang secara terang-terangan menyatakan berpisah dari At-Tadzkir, tepatnya, pada tanggal 6 Agustus 2020 lalu.

"Jadi tidak lama setelah itu, kelompok tersebut terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap seorang pengusaha pelayaran di Kelapa Gading, " Kata Gus Agung, Rabu (3/8/2022).

Gus Agung menegaskan, segala tindak tanduk Maman Ruhiman cs merupakan tanggung jawab mereka sendiri dan tidak ada hak bagi mereka untuk mencemarkan dan menggunakan nama besar KH Muhammad Nur Ghazali untuk kepentingan pribadi dan golongannya.

"Untuk itu, kami himbau agar segenap elemen masyarakat termasuk aparat, media, dan para ulama agar tidak mudah terpapar dengan pengakuan-pengakuan Maman Ruhiman cs yang tidak berdasar, " terang dirinya.

Di penghujung ia mengutip, Sejarah awal mulanya Majelis Taklim ini terbentuk didirikan oleh Almaghfurullah KH Muhammad Nur Ghazali bersama Ibu Hj Onih bt Sakad pada tahun 1989.

Saat ini, Pendidikan Islam At-Tadzkir Nur Ghazali merupakan lembaga penyelenggara pendidikan Islam yang legalitasnya terdaftar dalam SK MENKUMHAM No. AHU-0016685.AH.01.04. Tahun 2020, Penyelenggaraan pendidikan yang dinaungi meliputi TPQ, PAUDQU, MDTA, Ponpes At-Tadzkir Nur Ghazali, dan SMP serta SMK.

"Jadi Almaghfurullah KH Muhammad Nur Ghazali lebih menekankan kepada praktik nyata dalam bermuamalah kepada sesama manusia dengan baik dan benar, sehingga menjadi solusi bagi umat sesuai tuntunan Rasulullah SAW, " Pungkasnya.