Tidak Dapat Cegah Tawuran, Turidi Minta Kadis Mundur Dari Jabatannya
detakbanten.com Kota TANGERANG- Tewasnya almarhum Ferdi Ramadhani kelas VII SMKN 4 Tangerang akibat tawuran, masih menyisakan kesedihan yang teramat dalam bagi keluarga, teman-teman, guru serta para alumni. Rabu (31/08/2016).
Pasalnya orang yang diduga telah mencelurit leher korban sampai saat ini belum juga tertangkap.
Bahkan desas desus provokasi dari para alumni pun beredar luas di masyarakat, terlebih setelah ada pernyataan dari Kadis Pendidikan terkait hal itu. Namun pernyataan tersebut ditepis oleh salah satu alumni SMKN 4 Tangerang Turidi anggatan '98 yang juga merupakan anggota DPRD Kota Tangerang dari partai Gerindra.
Menurutnya, adanya provokasi dari para alumni untuk tawuran tidak benar adanya, meskipun ada yang mengajak mereka itu hanya segelintir orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya, masyarakat juga tidak bisa memukul rata semua alumni demikian.
" Jelas itu tidak benar, dan pernyataan Kadis beberapa waktu lalu harus ditarik kembali, karena tidak semua para alumni demikian," ujar Turidi yang juga kebetulan ketua pembina alumni ikatan SMKN 80 Kota Tangerang.
"Ya, saya amat menyayangkan ucapan Kadis pendidikan kotaTangerang, Abduh, yang menyatakan bahwa alumni/senior lah yang memprovokasi agar melakukan tawuran dan mengatakan bahwa senior telah melakukan hal yang tidak terpuji, seharusnya Kadis tidak mengatakan demikian," ujarnyalagi.
Atas kejadian tersebut, Turidi selaku ketua pembina alumni ikatan SMKN 80 Kota Tangerang mendatangi sekolah untuk meminimalisir kegiatan tawuran yang sering terjadi, dengan melakukan diskusi serta memberikan arahan-arahan yang benar ke arah yang positif kepada ketua Osis agar diterapkan kepada teman-temannya.
Hal itu diharapkan dapat mencegah tawuran, karena dinding paling kecil di sekolah yaitu ketua kelas yang lebih mengetahui interaksi teman-temannya maupun pelajaran di kelas dan sekolah.
"Untuk itu kita meminta kepada ketua kelas untuk memberikan laporan kepada polisi apabila ada hal-hal yang tidakdiinginkan atau mencium akan terjadi tawuran," katanya.
Selain itu, Turidi meminta kepada pihak sekolah khusunya security depan sekolah untuk lebih ketat menjaga, apabila ada segelintiran orang yang datang mengatasnamakan alumni harus diperiksa lebih seksama, agar kejadian kemarin tidak terulang kembali.
Ini juga menjadi tugas dinas pendidikan sebagai dinding sektor di dunia pendidikan, agar senantiasa memecat kepala sekolah yang tidak bisa mengawasi dan menjaga anak didiknya dan apabila kejadian itu terulang kembali, kami minta bukan hanya kepala sekolah saja yang mundur akan tetapi kadis beserta jajarannya harus ikut mundur.
"Ini harus diterapkan, sebab kejadian tawuran dan tewasnya siswa karena tawuran bukan lah yang pertama kali di Kota Tangerang, ini juga agar proses tawuran di Kota Tangerang dapat dihilangkan," pungkasnya.
Turidi juga menambahkan, tentunya ini juga harus menjadi perhatian khusus dari Walikota Tangerang agar bertindak tegas untuk mengevaluasi para jajarannya, khususnya dinas pendidikan. Apabila hal tersebut masih terulang kembali, mereka harus mundur bahkan kalau bisa Walikota juga harus mundur karena tidak bisa bertindak tegas.