Hal ini memicu perintah evakuasi bagi masyarakat pesisir yang diprediksi akan terkena dampak signifikan.

"Topan ini membawa kecepatan angin berkelanjutan maksimum 175 kilometer per jam saat melayang di atas perairan di sekitar Pulau Fuga, di ujung utara pulau utama Luzon," papar Badan Cuaca Filipina. Dikutip dari mediaindonesia.

Badan cuaca Filipina memperingatkan dampak topan ini dapat mengancam keselamatan akibat hujan lebat dan angin kencang. Doksuri merupakan topan super yang muncul di Samudra Pasifik tetapi melemah saat mendekati Filipina, Selasa (25/7).

Menurut penjabat Badan Bencana Provinsi Ruelie Rapsing, sebanyak 12 ribu orang dievakuasi dari rumah di Provinsi Cagayan, termasuk 431 di Pulau Babuyan, menyusul akibat peringatan akan gelombang badai setinggi tiga meter.

Peringatan badai telah diberlakukan di sebagian pulau utara Luzon, yang merupakan rumah dari 110 juta setengah penduduk Filipina.

Sementara itu, belum ada laporan korban jiwa. Doksuri ini diperkirakan akan semakin melemah saat bergerak melintasi Laut China Selatan mengarah ke Taiwan dan mendarat di provinsi Fujian Tiongkok.

Topan Doksuri, dikenal sebagai Egay. Setiap tahunnya, Filipina dihantam rata-rata 20 badai besar yang menewaskan ratusan orang dan membuat wilayah di negaranya berada dalam kemiskinan stagnan.