Legislator Pukul Wasit Sepakbola, Begini Kata Askot PSSI Tangsel

Edy Mamat (jersey putih merah) saat dibawa kepinggir lapangan oleh panitia turnamen sepakbola Pakujaya Cup 7. Edy Mamat (jersey putih merah) saat dibawa kepinggir lapangan oleh panitia turnamen sepakbola Pakujaya Cup 7.

detakbanten.com, TANGSEL-Askot PSSI Kota Tangsel akhirnya ikut bereaksi soal aksi pemukulan yang dilakukan legislator Tangsel, Edy Mamat terhadap wasit dalam turnamen sepakbola Pakujaya Cup 7. Seharusnya, turnamen yang di gelar pasca pandemi Covid tersebut berjalan secara Fair Play.

Ketua Askot PSSI Kota Tangsel Erlangga Yudha Nugraha menyebutkan, pihaknya sangat menyayangkan adanya tindakan kekerasan tersebut terjadi.

"Apapun cerita dibalik peristiwa tersebut, harus diselesaikan dengan cara yang sejuk dan damai. Dan Alhamdulillah hal itu sudah dijalankan oleh yang bersangkutan,” kata Angga, Kamis (16/6/2022).

Bahkan menuurut Angga, PSSI juga sudah menerima laporan dari Komite Wasit PSSI Kota Tangsel. Adapun langkah selanjutnya, PSSI Kota Tangsel mendengarkan langsung klarifikasi terkait insiden tersebut.

“Dengan dasar surat laporan dari Ketua Komite Wasit PSSI Tangsel kepada saya selaku Ketua Umum Askot PSSI Tangsel, sehingga kami mengirimkan surat permintaan klarifikasi dan tindak lanjut kepada panitia Pakujaya Cup terkait insiden tersebut,” ujarnya.

Dia bilang, Askot PSSI Kota Tangsel harus menjamin keamanan, kenyamanan dan keselamatan para wasit selaku perangkat pertandingan yang merupakan anggota Askot PSSI Tangsel.

Diberitakan sebelumnya, meski sudah berdamai, namun Edy Mamat tetap menjalankan sidang partai terkiat aksinya yang disebut memukul wasit lantaran tak terima diganjar kartu merah oleh wasit pemimpin pertandingan bernama Eka.

Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Adib Miftahul mengungkapkan kasus Edy Mamat dalam pertandingan sepakbola di lapangan Pakujaya, Serpong Utara, bakal berdampak pada elektabilitasnya.

Aksi Edy Mamat itu sendiri saat melakukan pemukulan kepada wasit, juga di saksikan penonton. Video pemukulan Edy Mamat kepada wasit pemimpin pertandingan pun beredar luas di media sosial dan di konsumsi publik.

"Pasti (merosot-red), jejak digital itu kan sudah ramai. Harusnya memang MKP (Mahkamah Kehormatan Partai-red) harus kasih punishment. Karena ini kan memberikan efek buruk, bahwa anggota dewan mereka, kader mereka seorang yang berprilaku kurang baik," kata Adib, Rabu (15/6/2022).

Direktur Kajian Poltik Nasional (KPN) itu menjelaskan, partai harus bergerak cepat menyikapi persoalan yang dilakukan kadernya yang melakukan pemukulan terhadap wasit pemimpin pertandingan sepakbola tersebut.

"Cuma kalau sampai hari ini partainya tidak bergerak, perlu di pertanyakan. Komitmen mereka terhadap hak asasi manusia, komitmen mereka soal etika dan moralitas itu sejauh mana?," ungkapnya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tangsel, Yudi Budi Wibowo menyebutkan, Edy Mamat akhirnya di panggil untuk memberikan keterangan kepada Majlis Kehormatan Partai (MKP) DPP Gerindra.

"Kami sudah di minta keterangan oleh Majelis Kehormatan Partai (MKP), terkait kasus itu. Nanti keputusan dari majelis keluar setelah semua tahapan sidang selesai," kata Yudi melalui aplikasi WhatsApp, Senin malam (13/6/2022).

Menurutnya, MKP punya mekanisme dan tahapan-tahapan untuk memutus perkara. Apakah di lakukan oleh yang bersangkutan termasuk pelanggaran kode etik partai atau bukan.

"Nah itu MKP nanti yang memutuskan, DPC ngak punya wewenang," pungkasnya.

Diketahui, Edy Mamat merupakan Anggota DPRD Kota Tangsel dari Fraksi Partai Gerindra-PAN. Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Serpong Utara itu, nekat pukul wasit pertandingan sepakbola Pakujaya Cup 7 lantaran tak terima di beri kartu merah oleh wasit, Jumat lalu (10/6/2022).

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries