Musyawarah Relokasi Warga Ketapang Disepakati, Ada Juga Yang Walk Out

Musyawarah Relokasi Warga Ketapang Disepakati, Ada Juga Yang Walk Out

Detakbaten.com, TANGERANG -- Meski alot dan memanas, musyawarah yang digelar Kepala Desa Ketapang bersama warga pada Jum'at (27/5/2022) di Aula kantor desa Ketapang, namun akhirnya warga menyepakati proses relokasi warga Kampung Pelelangan Desa Ketapang Kecamatan Mauk, namun ada juga sebagian warga yang tidak mau menandatangani berita acara dan meninggalkan ruangan aula kantor desa tersebut (walk out), dengan alasan tidak mau mengambil resiko jika nantinya ada hal yang tidak diinginkan.

"Saya ga mau menandatangani berita acara, jika belum ada kejelasan pengganti lapangan bola," terang warga Ketapang Buang Budiman, warga Ketapang.

Meski ada sebagian warga menolak, namun musyawarah desa dinyatakan sah dan hasil berita acara yang ditandatangani warga menjadi acuan pemerintah dalam melaksanakan relokasi tersebut.

Camat Mauk Arief Rahman mengatakan, musyawarah penting dilakukan karena beberapa warga ada yang belum memahami maksud dan tujuan dari pemerintah kabupaten Tangerang yang ingin menata kawasan pesisir di Desa Ketapang Kecamatan Mauk, menurutnya program Gerbang Mapan ( Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai) dan program Gebrak Pa Kumis bertujuan untuk kebaikan warga Ketapang.

Program Gerbang Mapan yang sudah dilaksanakan setidaknya meliputi program budidaya perikanan, program rehabilitasi mangrove, program air bersih, program pengolahan produk ikan hingga perbaikan irigasi dan saluran tambak, termasuk di dalamnya perbaikan embung air.

“Gerbang Mapan ini menjadi momentum kebangkitan upaya pemulihan ekomoni masyarakat pesisir sekaligus penataan kawasan pemukiman pesisir, mulai dari bangunan, sanitasi, hingga infrastruktur di Desa Ketapang,” terang Camat Mauk.

Terkait lapangan bola yang akan dijadikan relokasi bagi 53 Kepala Keluarga yang saat ini menghuni tanah Dinas Perikanan sambung Arief, Pemerintah Desa Ketapang sudah membentuk tim ruislag, dan akan disiapkan pengganti sarana olahraga tersebut, hanya saja saat ini masih menunggu proses, warga yang menghuni lapangan bola tersebut tidak gratis, untuk bangunan rumah memang gratis, namun tanahnya tetap akan bayar dengan cara dicicil.

"Pemerintah pada prinsipnya tidak akan menyengsarakan warganya, program pemerintah ini sangat baik dan harus kita dukung," tandasnya.

Sementara Kades Ketapang Khatibul Umam berharap agar seluruh warga bisa mendukung program ini, dirinya melanjutkan program yang sudah dilaksanakan oleh Kades sebelumnya, yakni jaman Kades Uki, dirinya tidak akan mengambil keuntungan sedikitpun dari program ini, bahkan dia bersumpah demi Allah, untuk pengganti lapangan sepak bola akan disiapkan penggantinya seluas 7800M2 melebihi lapangan bola hanya seluas 6800M2, untuk makam akan dirapihkan dan jika ada makam dipindahkan.

"Alhamdulillah warga telah menyepakati relokasi ini, dan kita berharap agar program pemerintah yang baik ini bisa berjalan," tandasnya.

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries