Tidak Puas Pelayanan Rumah Sakit, Ortu Pasien Asal Tigaraksa Ngamuk

Tidak Puas Pelayanan Rumah Sakit, Ortu Pasien Asal Tigaraksa Ngamuk

Detakbanten.com, TANGERANG -- Orang tua pasien bernama Inuar Gumay warga Kampung Pabuaran RT 01/02 Kelurahan Tigaraksa Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang mengamuk lantaran tidak terima atas pelayanan rumah sakit Metro Hospital Cikupa Kabupaten Tangerang.

"Kejadiannya pada hari Senin tanggal 17 September 2023 kemarin,sebagai orang tua, saya kesal dan marah akibat penanganan perawat, sehingga anak saya mengalami demam," terang Inuar Gumay.

Gumay yang saat ini menjabat Ketua DPP LSM Gerhana ini mencerifakan awal kejadian, menurut Gumay , anaknya yang bernama Rayyanza Dzaky Gumay (11 bulan) tersebut mengalami sakit dan dibawa ke IGD RS Metro Hospital pada Minggu 17 September 2023, pukul 3.40 subuh, namun saat mau inpus jarum suntikan yang dimasukan perawat tidak masuk, hingga beberapa orang perawat secara bergantian memasukan inpusan, tetap tidak berhasil dengan alasan urat nadi bayi tidak ditemukan, karena jarum suntikan tidak bisa dimasukan, kemudian perawat minta bantuan dokter dan alhasil jarum bisa dimasukan dan pasien anak saya bisa dibawa ke ruang perawatan pada Minggu siang .

"Namun akibat plesterannya kurang kencang saat dipasang, akhirnya impusan kembali lepas, padahal saat itu istri saya sudah mengingatkan kepada perawat untuk ditambah plesternya agar impusan tidak lepas, namun suster beralasan bahwa plester habis, jumlah bekas tusukan anak saya sangat banyak sekali ada sekitar 40 tusukan, dan menimbulkan luka lembab," tandasnya.

Gumay menambahkan, anaknya karena tidak di inpus dan tidak kena asupan obat, kemudian mengalami demam panas, sehingga istrinya berinisiatip untuk memindahkan ke rumah sakit lain, namun pihak rumah sakit bersikukuh, jika pihak pasien keluar atas permintaan sendiri, maka jaminan BPJS tidak berlaku, dan pasien masuk ke kategori umum.

"Saya begitu mendapat informasi dari istri seperti itu, saya datang dan mengamuk, protes keras dengan suara lantang, sehingga managemen datang dan mengizinkan pasien pindah ke rumah sakit lain, dan akhirnya pasien anaknsaya masuk kategori pasien dengan jaminan BPJS, dan saya pindahkan ke Rumah Sakit Hermina Bitung, begitu tiba di IGD rumah sakit Hermina Bitung, anak saya langsung di impus oleh perawat tanpa ada kendala apa -apa, jadi saya menduga perawat Metro Hospital tidak mahir dan tidak profesional dalam menangani pasien" terang Gumay.

Sementara Yoyo Adjar Humas Rumah Sakit Metro Hospital membenarkan jika RS Metro Hospital menerima pasien tersebut, terkait jarum suntikan inpu, pihak rumah sakit hanya perkiraan 10 kali tusukan, karena saat dicari uratnya susah, dan pasien juga badannya gemuk.

"Kang bahwa nama pasien tersebut benar ada, kalau soal tusukan jarum infus gak sampai 40 kali. Dari informasi ditusuk tidak sampai 10 kali. Kenapa kok sampai nusuk lebih dari satu kali? Karena anak kecil agak susah untuk ditusuk, apalagi sang pasien kan gemuk," tandasnya.

 

 

Go to top