Tolak Pengukuran Tanah, Puluhan Warga Gelar Orasi Dipinggir Lapangan Sepakbola PKT

Warga PKT Pondok Aren saat berorasi menolak pengukuran tanah yang diklaim sebagai tanah fasos-fasum warga. Warga PKT Pondok Aren saat berorasi menolak pengukuran tanah yang diklaim sebagai tanah fasos-fasum warga.

detakbanten.com, TANGSEL-Puluhan warga Kelurahan Pondok Kacang Timur (PKT), Kecamatan Pondok Aren, menolak rencana pengukuran tanah yang selama ini di klaim sebagai tanah garapan dan menjadi fasos-fasum warga.

Sedianya, warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Antar Warga (Forwaka) itu, akan berorasi di depan kantor Kelurahan PKT, namun urung dilakukan lantaran dijaga oleh petugas kepolisian Polsek Pondok Aren yang berjaga-jaga dilokasi tersebut.

Warga pun akhirnya menggelar orasi di jalanan yang berada di pinggir lapangan sepakbola Kelurahan PKT tersebut.

"Kami sebagai forum warga Pondok Kacang, menolak adanya pengukuran yang akan dilakukan oleh BPN Tangsel," kata Lia Dahliawati dalam orasinya di pinggir lapangan Kelurahan PKT, Selasa (15/11/2022).

Diakui Lia, sejak puluhan tahun lalu dia mengaku sudah tinggal dilokasi yang di klaimnya sebagai tanah garapan. Bahkan, ada yang sudah lima puluh tahun tinggal di lokasi tanah garapan tersebut.

"Jadi kita harus melawan, melakukan perlawanan. Sejak kapan adanya pengukuran ini, yang merupakan tanah fasos-fasum yang sejak tahun 80an warga sudah menempati tanah tersebut, terhitung sudah 20 tahun dan 30 tahun. Bahkan ada yang sudah 50 tahun," terangnya.

Dalam orasi yang dia sampaikan itu, Lia juga menyebutkan bahwa dilokasi tanah garapan itu, ada fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah, dan yayasan Budi Bhakti. Jika digusur, lanjut Lia, anak-anak mau sekolah dimana.

"Masa depan kita akan hancur, kita harus membela masa depan anak-anak kita. Tapi disini hanya sekolah ini aja yang bisa kita pergunakan, karena dekat dengan fasilitas umum fasos-fasum," ujarnya.

Dilokasi yang sama, Kapolsek Pondok Aren, Komisaris Polisi (Kompol) Dimas Aditya memastikan bahwa, pengukuran terhadap tanah yang di klaim warga sebagai tanah garapan itu, dipastikan tidak ada. Dihadapan puluhan warga, Kompol Dimas menyebutkan bahwa sebelum ada pengukuran, jajaran kepolisian akan dimintai pendapat terkait rencana pengukuran tanah tersebut.

Kompol Dimas juga menyarankan agar ada FGD (forum grup diskusi) antara perwakilan warga dengan semua pihak terkait tanah yang dipersoalkan warga.

"Saran pendapat bapak-bapak, ibu-ibu, kita akan sampaikan dipertemuan berikutnya. Yang pasti, kata kuncinya hari ini tidak ada pengukuran. Itu sudah saya garansi, hari ini dan seterusnya," pungkas Kapolsek. (Dra)

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries