Muhammad Rizal DPR RI Bersama BKKBN Banten Sosialisasi KIE Bangga Kencana Cegah Stunting di Curug

Muhammad Rizal DPR RI Bersama BKKBN Banten Sosialisasi KIE Bangga Kencana Cegah Stunting di Curug

detakbanten.com KABUPATEN TANGERANG, - Muhammad Rizal Anggota Komisi IX DPR RI bersama BKKBN Provinsi Banten menggelar sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) program bangga kencana kepada masyarakat di wilayah curug Kabupaten Tangerang.

Kegiatan sosialisasi tersebut di gelar di gedung kitri bakti, Pemda Tangerang, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/7/2024).

Sosialisasi itu dihadiri narasumber Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Banten bapak Rusman Effendi, dan bapak Ubang Sobari, bapak Toha dari Dinas DPPKB Kabupaten Tangerang, serta anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN Muhammad Rizal.

Muhammad Rizal Legislator RI mengatakan Kegiatan sosialisasi ini dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting.

Lebih lanjut ia menjelaskan menjelaskan Pencegahan stunting itu mulai dari edukasi, bagaimana pencegahan secara medisnya, dan pelayanannya yang harus diperhatikan.

Dan bagaimana anak-anak stunting ini agar bisa bertumbuh kembang dengan lebih baik terutama pada ibu hamil dan calon pengantin untuk tetap menjaga kesehatannya.

"Kita ingin anak-anak generasi penerus bangsa menjadi sehat, pintar, cerdas, dan brilian, kita harus menyiapkan generasi emas," terang Muhammad Rizal Politisi PAN asal daerah pemilihan Banten III, Tangerang Raya.

Muhammad Rizal melanjutkan oleh sebab itu orang tua di masyarakat kita harus benar-benar memperhatikan tumbuh kembang kesehatan anak terutama pola konsumsi makannya. Hal itu agar terciptanya keluarga yang berkualitas, produktif dan sejahtera.

"Semoga dengan adanya sosialisasi ini masyarakat kita akan memahami bahwa pentingnya hidup sehat, sampaikan ilmu yang bermanfaat ini kepada keluarga, dan dilingkungan sekitar." jelas Rizal

Sementara itu, Rusman Effendi Kepala BKKBN Banten berpesan agar orang tua memberikan asupan makanan bergizi kepada anak, khususnya dengan usia di bawah dua tahun, dengan rajin datang ke posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) supaya kalau ada risiko stunting pada anak dapat cepat terdeteksi.

"kegiatan sosialisasi stunting ini bagus sekali, Setelah mengetahui sosialisasi ini masyarakat kita menjadi tahu dan manjadi mau mencegah stunting," ungkapnya

Sementara itu Ubang Sobari Dari BKKBN Banten mengatakan stunting itu tidak sesuai tingginya dengan umurnya dalam pertumbuhan anak, dan ada gangguan metreologis di otaknya, stunting itu terjadi di umur 5 tahun kebawah.

"Perhatikan gizi seribu hari pertama anak. Peran orang tua untuk mencegahnya, memberikan ASI eksklusif dan imunisasi. Lakukan pemeriksaan rutin di puskesmas. Dan menggunakan akses sanitasi dan jaga kebersihan, anak diberikan gizi yang berprotein hewani, telur, dan sayuran, serta aktip minum tablet tambah darah dan vitamin," terangnya

Sementara itu Toha dari DPPKB kabupaten Tangerang mengatakan Pemkab Tangerang terus berusaha menurunkan angka Stunting di wilayah kabupaten Tangerang dengan berbagai program. Seperti program DASHAT dapur sehat atasi stunting yang tersebar di 29 kecamatan, dan ada pos gizi desa dan berbagai program lainnya.

"Upaya penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan secara terintegrasi atau terpadu, melalui konvergensi aksi dari semua stakeholder terkait, yang dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting,” ungkap toha

Dalam kegiatan tersebut masyarakat pun antusias dan mengungkapkan terima kasih kepada Legislator RI Muhammad Rizal dan BKKBN yang telah menggelar kegiatan sosialisasi yang bermanfaat ini.

Selain diberikan ilmu pengetahuan wawasan yang bermanfaat, masyarakat pun senang di suguhkan hadiah doorprize, seperti gosokan, kompor gas, kipas angin, serta hadiah lainnya.

Sekitar 250 masyarakat menghadiri kegiatan sosialisasi tersebut, pesertanya dari berbagai elemen masyarakat di wilayah kecamatan Curug, seperti dari tokoh agama, ulama, RW/RT, Pemuda-pemudi, Ibu-ibu majelis taklim, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.

 

 

Go to top